Dibanjiri Hujatan, Menteri Israel Tarik Statemen Kontroversialnya Soal Serangan Nuklir ke Gaza
POROS PERLAWANAN– Menteri Warisan Israel, Amichai Eliyahu akhirnya menarik ucapannya soal pengeboman Gaza dengan bom nuklir, menyusul reaksi keras Benyamin Netanyahu dan tekanan domestik Israel.
“Jelas bahwa siapa pun yang punya akal di kepalanya akan paham bahwa ucapan saya hanya kiasan…Kita harus memberikan balasan kuat dan praktis kepada terorisme…Ini adalah formula yang digunakan sistem-sistem demokratis…Jelas bahwa Israel akan menggunakan segala yang dimilikinya untuk mengembalikan para tawanan dalam keadaan hidup dan selamat”, cuitnya di medsos X, Fars memberitakan.
Setelah menyatakan bahwa pengeboman Gaza dengan bom nuklir adalah salah satu opsi Israel, Eliyahu ditanya wartawan bahwa ada 241 tawanan di Gaza, namun Anda menyarankan serangan nuklir. Ia menjawab,”Ini adalah konsekuensi perang.”
Statemen kontroversial ini semakin menambah tekanan atas Netanyahu, yang selama ini sudah mendapat banyak tekanan dari keluarga para tawanan Israel. Netanyahu pun untuk sementara menyingkirkan Eliyahu dari rapat-rapat Kabinet Israel.
Pernyataan Eliyahu ini juga direspons pedas oleh Wakil Redaktur Walla, Ariel Schmiedberg. Dalam artikelnya di situs Walla, Schmiedberg menulis,”Kadang seorang idiot melempar sebuah batu di sumur, namun ribuan orang berakal tidak bisa mengeluarkan batu itu. Apalagi ketika seorang Menteri menjatuhkan sebuah bom nuklir di atas media-media dunia.”
“Militer Israel kuat dan akan menang. Namun kita kalah dalam perang propaganda…Eliyahu telah membuka sebuah front tak penting atas Israel. Yang kita katakan kepada mereka yang berusaha menyudutkan kita adalah: mau bilang apa lagi?”
Ditujukan kepada Eliyahu, Schmiedberg menulis,”Masuklah ke internet dan lihat ratusan artikel dan tulisan yang mengungkit ucapanmu. Mereka menulis bahwa seorang Menteri Israel menghendaki agar Gaza diserang dengan bom nuklir… Sekarang kita, yang secara sukarela sedang menjelaskan posisi Israel di media-media, apa yang harus kita katakan saat diwawancarai di AS, Eropa, dan Amerika Latin?”
“Kau adalah seorang Menteri yang mendapatkan kedudukan hanya karena aliansi politik… Apa kau pikir orang-orang akan memercayai omongan kita lagi? Tuan Menteri, saya mengusulkan jika kau punya waktu luang, alih-alih melakukan wawancara dengan media, cobalah bekerja untuk 125 ribu orang Israel yang telantar di negara mereka sendiri, atau untuk 241 orang yang diculik atau untuk keluarga mereka. Apa kau punya waktu? Sekarang negara membutuhkan semua orang, bahkan kau sekalipun.”