Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Dihantui Ketakutan Potensi Serangan Hizbullah, Warga Zionis Berebut Beli Generator

Dirundung Takut akan Serangan Hizbullah, Warga Zionis Berebut Beli Generator

POROS PERLAWANAN– “Setelah berlalunya 72 jam dari perang (melawan Hizbullah), kami tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan listrik. Tempat ini tidak bisa dihuni lagi.”

Pernyataan ini disampaikan Kepala Kantor Listrik Israel Shaul Goldstein beberapa hari lalu. Statemen ini tak ayal memicu ketakutan dan kepanikan di tengah orang-orang Israel.

Diberitakan Fars, kini sejumlah sumber Israel memberitakan bertambahnya harga generator listrik rumahan. Harga sebuah generator rumahan berukuran kecil kini mencapai 4.000 shekel (1.080 Dolar).

Menurut laporan Kanal 12 Israel, para penduduk Tel Aviv menyerbu toko-toko untuk membeli generator listrik dan generator hybrid bertenaga gas.

Goldstein mengatakan, jika listrik padam, semua telepon genggam akan mati setelah 5 jam. Meski ucapannya menuai protes para pejabat tinggi Rezim Zionis, namun statemen itu sudah cukup menciptakan ketakutan dan kepanikan di tengah para pemukim.

Serbuan warga Zionis ke toko-toko untuk membeli generator di Haifa telah memecahkan rekor. Toko-toko listrik di Haifa mencatatkan angka penjualan paling tinggi dibandingkan toko-toko listrik di kota-kota lain.

Sehubungan dengan ini, pensiunan jenderal dan pakar militer Israel, Yitzhak Barik pada Jumat lalu memperingatkan, jika Otoritas Rezim Zionis memerangi Hizbullah, maka mereka harus menantikan terulangnya bencana 7 Oktober (Operasi Badai al-Aqsa).

Barik menyebut keputusan PM Benyamin Netanyahu, Menteri Perang Yoav Gallant, dan Kepala Staf Umum Militer Herzi Halevi soal serangan terhadap Hizbullah sebagai “bunuh diri massal”. Ia menyatakan, ”Orang-orang ini sudah tidak punya apa pun, sehingga menyeret Israel ke jurang kebinasaan.”

Mantan Jubir Militer Israel, Ron Ben-Yishai sebelum ini mengatakan, ”Hizbullah sedang mengosongkan utara Galilea dari penduduk. Kehancuran dan kebakaran melanda kawasan itu. Pada hakikatnya, Hizbullah tengah menyandera 50 ribu warga Israel, sebab mereka tidak bisa kembali ke rumah-rumah mereka, kecuali dengan seizin Nasrallah.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *