Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Dilindungi Aparat, Pemukim Ekstremis Israel Bentuk Kelompok Preman Bersenjata untuk Serang Warga Palestina

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, penduduk Israel di distrik sentral telah membentuk sebuah kelompok “preman” bersenjata, mempersenjatai para ekstremis yang menargetkan warga Palestina dengan kekebalan hukum.

Michael Lichtenstein, yang menyebut dirinya “koordinator keamanan” kelompok bersenjata yang dibentuk di Lod, mengatakan lebih dari 50 sukarelawan tergabung dalam kelompok itu.

“Sampai saat ini saya pribadi belum melihat perlunya membawa senjata tapi ada kawan-kawan yang punya senjata tentunya. Ada persenjataan, dokter, dan tenaga medis,” kata Lichtenstein, seraya menambahkan bahwa mereka sudah aktif menghadapi warga Palestina.

Lichtenstein, yang melayani militer Israel selama lebih dari 10 tahun, mengatakan bahwa kelompok bersenjata itu secara teratur berhubungan dengan polisi dan sedang dipersiapkan untuk melaksanakan perintah.

“Saya tahu jika kejadian-kejadian terjadi sekaligus, polisi tidak akan menjangkau saya di jam-jam pertama jadi kesiapan saya adalah untuk jam-jam pertama sampai polisi datang,” katanya.

Pembentukan kelompok bersenjata tersebut didukung oleh Wali Kota Lod, Yair Revivo, dan juga anggota parlemen Israel (Knesset).

Setelah operasi penembakan Palestina yang mematikan di Tel Aviv awal bulan ini, perdana menteri rezim pendudukan meminta warga Israel dengan lisensi senjata untuk mempersenjatai diri, dengan mengatakan, “Siapa pun yang memiliki lisensi senjata; inilah saatnya untuk membawanya.”

Ketegangan meningkat di tanah pendudukan sejak 22 Maret, ketika warga Palestina mulai melancarkan operasi pembalasan di Tel Aviv dan kota-kota Israel lainnya. Sejak itu, pasukan Israel telah melakukan serangan di berbagai kota, terutama di Jenin.

Pemicunya adalah gelombang serangan pemukim terhadap properti milik Palestina, termasuk pertanian, toko, rumah dan mobil.

Kelompok Perlawanan Palestina telah memuji gelombang baru perlawanan terhadap pendudukan Israel, yang telah menewaskan 14 orang Israel, angka yang lebih tinggi dari yang pernah tercatat selama perang 11 hari dengan Gaza tahun lalu.

Ketegangan meningkat di bulan suci Ramadan saat ini, ketika pasukan Israel secara rutin menyerang kompleks Masjid al-Aqsa dengan bantuan pemukim ekstremis.

Pada Jumat lalu, pasukan Israel dengan kekerasan menyerang jemaah di masjid. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), sebuah organisasi kemanusiaan nasional, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa petugas medisnya merawat 344 orang yang terluka setelah serangan Israel di beberapa kota.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *