Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Dubes Yaman: Iran Satu-satunya Negara yang Hingga Kini Konsisten Dukung Yaman

Dubes Yaman: Iran Satu-satunya Negara yang Hingga Kini Konsisten Dukung Yaman

POROS PERLAWANAN – Dubes Yaman untuk Iran, Ibrahim Muhammad al-Daylami dalam wawancara dengan Press TV menyatakan, hubungan antara Republik Islam dan Yaman adalah sebuah hubungan yang kuat.

“Iran adalah satu-satunya negara yang memihak rakyat Yaman, mengkritik agresi, dan menuntut pencabutan blokade atas bangsa Yaman,” kata al-Daylami, seperti diberitakan Fars.

“Media-media di Iran membela rakyat Yaman. Media-media juga membicarakan keharusan untuk mencabut sanksi atas Yaman. Mereka juga mendukung Angkatan Bersenjata Yaman, di saat banyak negara yang memilih bungkam. Media-media Iran memberikan dukungan secara diplomatik kepada rakyat Yaman,” lanjutnya.

Terkait janji Presiden AS, Joe Biden untuk menghentikan perang di Yaman, al-Daylami menilai bahwa Biden hanya menggunakan isu Yaman sebagai kartu truf dalam Pilpres AS.

“Kami tidak pernah mengandalkan janji-janji AS, sebab agresi atas Yaman dimulai di masa Obama dan Demokrat. Janji-janji Biden soal Yaman tidak pernah dilaksanakan, sebab dia adalah sekutu terpenting dalam agresi ini,” tandasnya.

Sementara itu, pengadilan pidana di Sanaa pada Selasa 6 Juli mengadakan sidang untuk membahas berkas pidana nomor 537. Berkas ini terkait dengan aktivitas spionase dan sabotase orang-orang yang bekerja sama dengan Badan Intelijen Inggris.

Berdasarkan laporan kantor berita SABA, sidang tersebut dipimpin Hakim Muhammad Muflih. Hakim menjatuhkan hukuman mati atas 5 terdakwa. Mereka adalah: Arafat Qasim Abdullah al-Hashidi, Ali Muhammad Abdullah al-Jaamani, Basim Ali Ali al-Kharuja, Sulaim Abdullah Yahya Hubaish, dan Ayman Mujahid Qaid Huraish.

Dalam sidang tersebut, terdakwa Muhammad Sharaf Qaid Huraish dijatuhi hukuman penjara selama 5 tahun. Ia diminta berjanji untuk menjaga perilaku baik dan tidak mengacaukan keamanan.

Orang-orang ini secara langsung melakukan perekrutan dan pelatihan spionase di berbagai provinsi Yaman, termasuk Sanaa, Umran, Saada, al-Jawf, Ma’rib, al-Muhrah, dan Hadhramaut.

Badan Intelijen Inggris mempekerjakan orang-orang di atas dan memfasilitasi mereka dengan alat-alat komunikasi, perangkat dan program modern di bidang pengintaian, penguntitan, identifikasi tempat, dan pengiriman informasi. Dengan cara ini, Badan Intelijen Inggris melakukan spionase dan aksi sabotase di Yaman.

Beberapa waktu lalu, stasiun televisi al-Masirah kembali memublikasikan dokumen-dokumen rahasia yang mengungkap besarnya keterlibatan Inggris dan AS di Yaman sebelum Revolusi 21 September.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *