Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Eks Agen CIA: Trump Tolak Dorongan Puluhan Tahun Militer AS untuk Serang Iran

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, mantan Presiden AS, Donald Trump menolak tekanan dari penasihat utamanya di Washington untuk melancarkan aksi militer terhadap Iran, seorang mantan agen CIA dan pejabat Departemen Luar Negeri mengungkapkan setelah baru-baru ini media merilis rekaman Trump berbicara tentang dokumen rahasia mengenai rencana tersebut.

Perkembangan itu terjadi setelah rekaman—yang berdurasi dua menit dan terkait dengan wawancara Trump tahun 2021—dilaporkan menunjukkan bahwa mantan presiden tersebut berbagi dokumen rahasia dengan sekelompok individu sambil berbicara tentang surat-surat Pemerintah AS yang “sangat konfidensial, rahasia” berkaitan dengan rencana militer untuk menyerang Iran.

Dalam rekaman tersebut, Trump terdengar merujuk pada rencana rahasia tentang aksi militer, yang menurutnya disiapkan oleh Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark A. Milley, yang kemudian menjadi pengkritik tajam Trump setelah kekalahannya di pemilihan presiden 2020.

“Ini adalah surat-suratnya,” kata Trump, mengacu pada dokumen rahasia tentang melancarkan serangan terhadap Iran. “Ini dilakukan oleh militer dan diberikan kepada saya.”

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan Sputnik News, mantan mata-mata dan diplomat CIA, yang diidentifikasi sebagai Larry Johnson mengatakan bahwa rekaman tersebut, yang diterbitkan oleh media AS pada Senin, membuktikan bahwa Trump telah menolak gagasan selama puluhan tahun untuk menyerang Iran.

“Dia menolak tekanan dari penasihat yang ingin memulai perang dengan Iran, tapi dia menolak. Dia menolak untuk pergi bersama mereka. Dan saya pikir itu benar-benar bagian dari kemarahan yang ditujukan kepadanya juga,” tegas Johnson.

Trump bukan Pemerintahan AS pertama yang diberi pengarahan oleh Pentagon tentang serangan terhadap Iran, kata Johnson, menambahkan bahwa fokus pada rencana perang menyembunyikan kebenaran yang lebih besar: bahwa Trump tidak ingin melancarkan serangan seperti itu.

“Rencana perang melawan Iran telah ada sejak 1980… dan telah direvisi dan diperbarui dari waktu ke waktu. Jadi saya tidak akan membaca terlalu banyak tentang pembahasan satu rencananya,” Johnson lebih lanjut menggarisbawahi.

“Saya pikir poin utamanya adalah bahwa Trump tidak bertindak berdasarkan rencana ini,” tambah Johnson.

Milley adalah salah satu individu top Amerika yang masuk daftar hitam Teheran atas keterlibatan dalam pembunuhan AS terhadap Komandan Anti-Terorisme Iran, Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan beberapa rekannya di Baghdad pada awal 2020 lalu.

Di antara rekan jenderal yang tewas dalam serangan itu adalah Wakil Komandan Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak, Abu Mahdi al-Muhandis.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *