Loading

Ketik untuk mencari

Analisa

Fakta Serangan ke ‘Jantung’ Saudi dan Teriakan Minta Tolong Riyadh Diselamatkan dari ‘Rawa’ Yaman

Fakta Serangan ke ‘Jantung’ Saudi dan Teriakan Minta Tolong Riyadh Diselamatkan dari ‘Rawa’ Yaman

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, 7 tahun lalu di hari seperti ini, Rezim Saudi dan UEA dengan provokasi, dukungan, serta koordinasi AS-Inggris-Israel memulai perang destruktif atas bangsa Yaman.

Mereka membombardir kota-kota Yaman tanpa setitik pun komitmen terhadap prinsip Islam dan kemanusiaan. Dalih mereka adalah “mengembalikan Presiden pelarian Yaman, Abdurabbih Mansour Hadi ke tampuk kekuasaan”.

Setelah 7 tahun berlalu dan dimulainya tahun ke-8 perang mematikan ini, Angkatan Bersenjata Yaman melancarkan serangan rudal balistik dan bersayap, juga drone, ke fasilitas Aramco di Jeddah, fasilitas vital di Riyadh, kilang minyak di Raas Tanurah, kilang minyak di Rabigh, dan fasilitas Aramco di Jazan dan Najran. Sejumlah target vital di kawasan Jazan, Dhahran, Abha, dan Khamis Musait juga tak luput dari serangan.

Sepertinya operasi terbaru Yaman di awal tahun ke-8 agresi Koalisi Saudi telah membuat Riyadh panik dan ketakutan. Seorang pejabat di Kementerian Energi Saudi mengumumkan, negaranya “tidak bertanggung jawab atas kelangkaan pasokan minyak di pasar dunia”, menyusul gempuran Yaman ke fasilitas-fasilitas Saudi.

Pejabat tersebut menyinggung “dampak serius dan berbahaya” serangan-serangan Yaman ke sektor produksi dan penyulingan. Ia mengatakan, hal ini akan memengaruhi kapasitas produksi Saudi dan kemampuan negara ini untuk “memenuhi komitmennya kepada pasar dunia”. Ia menambahkan, “keamanan dan stabilitas pasokan energi ke pasar-pasar dunia juga di ambang bahaya”.

Pernyataan pejabat Saudi ini sama saja dengan pengakuan resmi bahwa rudal dan drone Yaman menusuk jantung Saudi serta fasilitas minyak vitalnya, bukan kawasan permukiman. Statemen ini berarti jeritan minta tolong Saudi untuk diselamatkan dari rawa-rawa Yaman. Padahal orang-orang Saudi sendiri tahu bahwa serangan Yaman akan berhenti jika agresi dan blokade dicabut.

Statemen Kemenlu AS terkait serangan Yaman ke Saudi mengandung poin yang sangat penting. Poin itu adalah bahwa “Pemerintah AS tengah menggarap draf resolusi di PBB untuk mengakhiri perang Yaman”. Poin ini ibarat tangga yang dipasang agar Saudi bisa turun dari pohon tempat ia tergantung-gantung selama 7 tahun terakhir.

Jelas bahwa negara-negara agresor, tanpa terkecuali, tahu bahwa Ansharullah bukan milisi atau kelompok proksi yang mewakili pihak tertentu demi mendapatkan uang, juga bukan kelompok sektarian, karena andai demikian, niscaya Ansharullah sudah kalah sejak pekan-pekan atau bulan-bulan pertama perang.

Ansharullah adalah gerakan nasional, penuntut kemerdekaan, revolusioner, dan Yaman orisinal, yang memiliki akar di kedalaman geografi alam dan kemasyarakatan Yaman. Ansharullah tidak hanya bisa melawan Koalisi AS-Israel-Inggris-Saudi-UEA, tapi juga bisa beralih dari posisi bertahan ke posisi menyerang.

Kelompok ini mampu mendatangkan kerugian besar kepada para agresor, yang akibat perang Ukraina, dilanda krisis minyak, sehingga bergegas menyelamatkan Saudi dari rawa yang menjeratnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *