Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Financial Times: Terowongan Hamas Lebih Besar dari Jaringan Metro London

Financial Times: Terowongan Hamas Lebih Besar dari Jaringan Metro London

POROS PERLAWANAN- “Penghancuran terowongan-terowongan Hamas adalah bagian tersulit misi Tentara Israel dan … salah satu misi terpentingnya. Kita harus bersabar. Ini membutuhkan waktu.”

Kalimat-kalimat di atas adalah petikan dari pernyataan Daphne Richemond-Barak, dosen Universitas Reichman di Tel Aviv dan penulis sebuah buku tentang perang bawah tanah.

Diberitakan Fars, Financial Times dalam laporannya membahas luasnya jaringan terowongan Hamas di Gaza. Harian Inggris ini mengutip pernyataan dari sejumlah sumber di Militer Israel bahwa jaringan terowongan Hamas itu diprediksi lebih luas dari jaringan kereta bawah tanah (metro) London.

Menurut Financial Times, luasnya jaringan terowongan ini memungkinkan para petinggi dan anggota Hamas untuk berlindung di dalamnya. Diperkirakan bahwa mayoritas mereka selamat dari serangan massif Israel selama kurang lebih 8 bulan karena berlindung di bawah tanah.

Metro London memiliki 270 stasiun utama dan 260 stasiun cabang. 55 persen dari jaringan ini berada di atas tanah. Jaringan dengan 408 km rel kereta api ini merupakan jalur transportasi dalam kota terpanjang ketiga di dunia.

Seorang mantan pejabat keamanan Israel mengeklaim, kata “terowongan” tidak tepat untuk mendeskripsikan apa yang dibangun Hamas di bawah Gaza. “Kota bawah tanah” adalah ungkapan yang lebih tepat.

Financial Times menambahkan, Yocheved Lifshitz tawanan berusia 85 tahun yang dibebaskan Hamas pada Oktober lalu mengatakan, jaringan terowongan di bawah Gaza adalah “sebuah sarang laba-laba” yang memiliki panjang berkilo-kilo meter, juga memiliki aula-aula besar yang bisa menampung 25 orang.

Sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam membangun jaringan terowongan ini sejak 16 tahun lalu. Jaringan ini memiliki fungsi ofensif strategis dan defensif taktis. Tujuan keberadaan terowongan ini adalah agar pasukan Perlawanan bisa menyerang pasukan Israel tanpa terlacak oleh jet-jet Rezim Zionis.

Sejak tahun 2016, Israel menerima bantuan militer dari AS senilai 320 juta Dolar untuk memperkuat dan mengembangkan teknik kontraterowongan. Namun hingga kini Israel belum memiliki solusi pasti untuk mengatasi terowongan-terowongan Perlawanan Palestina itu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *