Fraksi Shadiqun: AS-Inggris-Israel Dalangi Manipulasi Hasil Pemilu Irak
POROS PERLAWANAN – Jubir fraksi Shadiqun, Mahmud al-Rabii mengkritik keras manipulasi hasil Pemilu Irak.
Dilansir Fars, al-Rabii berkata kepada al-Mayadeen bahwa sejak dimulainya Pemilu, Aliansi al-Fath telah memberi peringatan kepada Presiden dan Komisi Tinggi Pemilu terkait adanya banyak celah dalam mekanisme pemungutan suara. Komisi Pemilu saat itu berjanji akan menutup celah-celah tersebut.
Namun, kata al-Rabii, kejadian-kejadian di hari H menunjukkan secara jelas kelemahan kinerja Komisi Pemilu. Hal ini menyebabkan manipulasi hasil Pemilu dan memunculkan hasil-hasil tidak logis yang tak selaras dengan suara-suara yang masuk.
“Tiga serangkai AS, Inggris, dan Israel tidak menghendaki stabilitas dan keamanan di Irak. Melalui uang dan kelompok-kelompok (bayaran) UEA, mereka berusaha menyingkirkan faksi-faksi yang menentang hegemoni dan arogansi (Barat); faksi-faksi yang merupakan benteng kuat di hadapan proyek normalisasi, penjajahan, dan pemecah belahan,” tandas al-Rabii.
Menurutnya, tiga serangkai berupaya melemahkan dan melenyapkan al-Hashd al-Shaabi. Al-Rabii berkata bahwa manipulasi hasil Pemilu ini mendorong warga di Baghdad dan sejumlah provinsi melakukan demo untuk memprotes hasil Pemilu.
Al-Rabii menegaskan, jika tuntutan-tuntutan ini tidak dipenuhi, faksi-faksi politik, termasuk Kurdi dan Sunni, akan bergerak untuk membatalkan hasil Pemilu dan mengulang pemungutan suara. Tujuannya adalah mengambil kembali hak rakyat dan memotong tangan-tangan yang merekayasa Pemilu.
Ia lalu menyinggung sejumlah perkembangan di Irak, Suriah, dan Lebanon, yang dipandangnya sebagai usaha untuk melemahkan negara-negara ini. Menurut al-Rabii, proyek Zionis-AS-Inggris adalah penyebab semua kejadian ini. Proyek ini dibiayai oleh dana dari negara-negara Arab sekitar Teluk Persia, yang bertujuan agar negara-negara di atas tidak lagi menentang ekspansi Barat.
Sejumlah politisi Irak juga mengonfirmasi intervensi UEA, Inggris, dan AS dalam Pemilu legislatif negara ini. Mereka menyatakan, pihak-pihak asing telah merekayasa dan campur tangan dalam hasil Pemilu Irak.