Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Hamas: Jika Warga Gaza Tak Bisa Bernapas, Kami Putus Nyawa 6 Juta Zionis Israel

Hamas ancam Israel dan Amerika

POROS PERLAWANAN – Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, membenarkan bahwa kesepakatan negosiasi pertukaran tahanan telah terhenti, sejak awal krisis politik di Israel. Ia mengancam Menteri Pertahanan Israel, jika sampai kondisi memburuk menimpa orang-orang yang terinfeksi virus Corona di Jalur Gaza.

“Hamas dapat membuat konsesi parsial terhadap tentara Israel yang ditangkap, dengan imbalan Rezim Pendudukan membebaskan para lansia dan tawanan yang sakit, sebagai inisiatif kemanusiaan, dalam memerangi wabah virus Corona,” tegas Yahya Sinwar.

Sinwar juga mengancam Menteri Pertahanan Israel, Naftali Bennett. “Sementara kami membutuhkan alat bantu pernapasan atau makanan untuk rakyat kami, kami siap memaksa Anda melakukan itu. Kalian akan tahu, bahwa kami mampu, dengan izin Allah,” tukasnya.

Ia menambahkan, “Jika kami temukan orang-orang yang terinfeksi virus Corona di Jalur Gaza tidak bisa bernapas, maka kami akan memutus nyawa enam juta warga Zionis Israel. Kami akan mengambil apapun yang kami inginkan dari Anda.”

Beberapa waktu sebelumnya, Komandan Brigade al-Qassam, Mohammad al-Dhaif memberikan instruksi pasukannya untuk menghadapi wabah virus Corona.

Sinwar menekankan, bahwa Hamas tidak akan pernah melupakan para tahanan. Ia juga menyampaikan bela sungkawa atas gugurnya para syuhada. “Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga syahid, Islam Dweikat (22), kepada Ibrahim Hamid –yang masih ditahan zionis atas kematian ibundanya, juga kepada para keluarga militan; Therese Halasa dan Abdullah Abu Samhadana.”

Sebelumnya, pada Sabtu 21 Maret, Gaza mengumumkan bahwa dua warganya yang kembali dari Pakistan positif terinfeksi virus Corona. Dengan segera, otoritas menginstruksikan penutupan restoran dan cafe, meniadakan salat Jumat dan syiar lain, untuk menghindari penyebaran Covid-19, juga demi mencegah terjadinya bencana kemanusiaan yang lebih parah, akibat blokade dan serangan Israel selama bertahun-tahun.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *