Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Hamas Tanggapi Halusinasi Netanyahu Soal ‘Hamas Lempar Handuk’

Hamas Tanggapi Halusinasi Netanyahu Soal ‘Hamas Lempar Handuk’

POROS PERLAWANAN– Dilansir Mehr, seorang petinggi Hamas Ezzat al-Rashaq merespons statemen PM Israel Benyamin Netanyahu, yang berkata bahwa perang mungkin bisa diakhiri dengan melucuti persenjataan Hamas.

Menurut laporan al-Jazeera, al-Rashaq menilai halusinasi Netanyahu soal menyerahnya Hamas dan penyerahan tawanan Israel guna menghentikan perang sebagai tanda krisis kekuasaan Netanyahu. Ia juga menyebut statemen Netanyahu ini hanya untuk konsumsi lokal.

“Pernyataan Netanyahu hari ini bahwa ‘perang bisa dihentikan ketika Hamas menyerah, senjata diletakkan, dan tawanan diserahkan’ adalah statemen menggelikan untuk konsumsi lokal, yang merefleksikan realita kondisi krisisnya,” kata al-Rashaq.

“Setelah agresi dan genosida selama 220 hari atas rakyat kami di Gaza, Rezim Pendudukan tidak bisa meraih satu pun dari tujuan-tujuannya,” imbuhnya.

“Netanyahu sedang menjual halusinasi dengan berbicara soal keyakinannya bahwa pimpinan Hamas akan diasingkan dari Gaza. Ini kembaii membuktikan bahwa ia masih melanjutkan khayal dan mimpinya untuk meraih sebuah kemenangan.”

Hamas juga menanggapi pernyataan seorang senator AS yang mengancam Perlawanan Palestina dengan bom nuklir.

“Statemen kontroversial Senator Lindsay Graham, yang mengusulkan agar Israel menyerang Gaza dengan bom nuklir, menunjukkan dalamnya kemerosotan moral yang dideritanya,” tegas Hamas.

“Kami mengutuk statemen dan sikap ini, yang merupakan bentuk loyalitas kepada Rezim Pendudukan Fasis dan menjadikan pemilik statemen ini sebagai sekutu dalam pembantaian massal.”

Dalam wawancara dengan NBC News, Graham menuding Hamas sebagai “penyebab jatuhnya korban sipil.” Ia meminta Israel terus memerangi Hamas dengan cara apa pun selama kemenangan telak belum diraih.

“Ketika kita sebagai sebuah bangsa menyaksikan kehancuran Pearl Harbor di saat kita masih berperang dengan Jerman dan Jepang, kita memutuskan untuk mengakhiri perang dengan menggempur Hiroshima dan Nagasaki dengan senjata nuklir. Sebab itu, Israel sebagai pihak Yahudi harus melakukan segala cara untuk bisa bertahan,” ujar Graham.

Meski Graham tidak secara terbuka menghendaki penggunaan senjata nuklir atas Gaza, namun ia membuat perbandingan kontroversial antara pengeboman Hiroshima dan serangan Israel ke Gaza.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *