Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Hari Ini Empat Tahun Lalu, Jenderal Anti-Teror Qassem Soleimani Umumkan ‘Kematian’ ISIS

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, hari ini empat tahun lalu, Komandan Militer Tertinggi Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani, dalam sebuah surat kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, menegaskan bahwa kelompok teroris Takfiri Daesh telah sepenuhnya dihilangkan, setelah bertahun-tahun kebrutalan dan pertumpahan darah yang mereka lakukan terhadap tentara dan penduduk sipil Irak dan Suriah.

Daesh, yang juga dikenal sebagai ISIS atau ISIL di dunia Barat, didirikan oleh Abu Musab al-Zarqawi dan dikenal secara internasional pada tahun 2014, setelah mengusir pasukan keamanan Irak dari kota-kota utama dalam serangan kilat, diikuti dengan merebut kota strategis Mosul.

Selama beberapa tahun, kelompok tersebut melakukan serangan paling biadab terhadap warga sipil dan pasukan Pemerintah di Irak dan Suriah. Hanya untuk beberapa lama, ISIS melakukan pembantaian Sinjar di mana ribuan Izadi dibantai, dan pembunuhan lebih dari 2.000 taruna dan personel di sebuah akademi militer di Tikrit Irak. Mereka juga menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada infrastruktur vital Irak.

Kebiadaban itu mulai menimbulkan kekhawatiran di masyarakat internasional tentang situasi di kedua negara Arab itu. Beberapa negara regional, termasuk Iran, sudah melihat ISIS sebagai ancaman keamanan nasional. Hal itu mendorong pihak berwenang Iran untuk menugaskan Jenderal Soleimani mengambil peran penasihat militer dalam membantu negara-negara itu memberantas kelompok teror.

Dengan pembebasan Abu Kamal –sebuah kota Suriah yang dekat dengan perbatasan dengan Irak sekaligus benteng terakhir ISIS, penurunan bendera kelompok teroris, dan pengibaran bendera Suriah –Jenderal Soleimani mengumumkan berakhirnya kekuasaan ISIS.

Dalam sebuah surat yang dikirim kepada Pemimpin Revolusi pada November 2017, Komandan yang dihormati itu menguraikan dalang di balik pembentukan kelompok teroris.

“Semua kejahatan ini telah dirancang dan dilaksanakan oleh para pemimpin dan organisasi AS, menurut pengakuan pejabat tertinggi AS yang saat ini menjadi Presiden Amerika Serikat; apalagi, skema ini masih dimodifikasi dan diterapkan oleh para pemimpin Amerika saat ini.”

Jenderal Soleimani juga memuji Ayatullah Sayyid Ali Sistani karena memobilisasi semua fasilitas untuk memerangi teroris dan memuji pasukan Poros Perlawanan di Irak dan Suriah atas peran mereka dalam mengalahkan kelompok teroris. “Tentu saja, perlawanan Pemerintah Irak dan Suriah dan kegigihan tentara dan pemuda kedua negara ini, terutama Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), al-Hashd al-Sha’abi, dan pemuda-pemuda Muslim dari negara lain dengan kehadiran Hizbullah yang menonjol yang dipimpin oleh pemimpin besarnya, Sayyid Hassan Nasrallah, memainkan peran penting dalam membalikkan peristiwa berbahaya ini.”

Jenderal Soleimani juga mengakui peran Iran dalam mengakhiri kehidupan ISIS. “Jelas peran berharga bangsa dan Pemerintah Republik Islam Iran –Presiden yang dihormati khususnya– parlemen, Kementerian Pertahanan, serta organisasi polisi, militer, dan keamanan negara kita, dalam mendukung hal di atas -negara-negara dan bangsa-bangsa yang disebutkan, adalah mengagumkan.”

Jenderal Soleimani, bersama dengan Wakil Komandan Unit Mobilisasi Populer Irak (PMU) Abu Mahdi al-Muhandis, dibunuh dalam aksi teror pengecut yang dilakukan oleh pesawat tak berawak AS di Ibu Kota Irak, Baghdad, pada Januari 2020, sebagai bagian dari plot setan untuk menghapus kekuatan melawan kelompok jahat yang dibuat oleh AS dan sekutunya demi mengejar tujuan politik memfitnah mereka di Asia Barat.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *