Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

IDF Sebut al-Sinwar Tahu Semua Detail Operasi Israel

IDF Sebut al-Sinwar Tahu Semua Detail Operasi Israel

POROS PERLAWANAN– Dalam kelanjutan pertikaian antara petinggi politik dan militer Rezim Zionis, situs berbahasa Ibrani Ynet mengungkap kritik pedas Kepala Staf Umum Militer Israel terhadap kinerja Kabinet Benyamin Netanyahu.

“Kepala Staf Umum Militer Herzi Halevi mengkritik keras kinerja Kabinet Israel. Ia mengatakan bahwa gara-gara statemen para anggota Kabinet, Yahya al-Sinwar mengetahui langkah demi langkah program Israel,” tulis Ynet, diberitakan Tasnim.

Menurut Ynet, statemen ini disampaikan Halevi sebagai tanggapan terhadap pernyataan Netanyahu di rapat Kabinet terkait kesiapan Israel untuk melakukan operasi darat di Rafah dalam waktu dekat.

Ditujukan kepada Kabinet Israel, terutama Netanyahu, Halevi berkata,”Ucapan semacam ini dan pembahasan soal detail operasi di media massa bukan tindakan yang benar. Kenapa kita harus menjabarkan detail dan tahap-tahap perang di media kepada opini publik? Dengan tindakan ini, kita memberi infornasi kepada al-Sinwar tentang program-program kita.”

“Apa yang disampaikan kepada media-media akan diketahui al-Sinwar dalam 2 menit kemudian. Dia akan mengetahui langkah demi langkah program kita dan menyiapkan diri untuk menghadapi kita. Sangat sulit berperang dalam kondisi semacam ini,” keluh Halevi.

Sebelum ini, harian Haaretz dalam tulisannya menyatakan bahwa Pemimpin Hamas di Gaza ini bisa mengangkat kedua tangannya sebagai tanda kemenangan atas Israel.

Harian Israel ini mengakui bahwa al-Sinwar sebagai orang yang menguasai bahasa Ibrani setelah dikurung selama bertahun-tahun di penjara Israel.

“Dia mengikuti berita-berita domestik Israel dan sangat mengenal kebijakan-kebijakannya. Dia bisa mengangkat kedua tangannya sebagai tanda kemenangan di tengah konflik yang terjadi di dalam Israel antara dua kubu”, tulis Haaretz.

Kubu pertama berniat menyingkirkan Netanyahu dan menyalahkannya atas kegagalan tercapainya kesepakatan pertukaran tawanan. Sementara kubu kedua berusaha menggemukkan Kabinet Perang dan disertakannya Partai Yesh Atid oleh Ketua Partai Shas, Aryeh Deri.

Menyusul kegagalan Kabinet Netanyahu dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang diumumkannya dalam perang Gaza, perselisihan di tengah para petinggi Israel, terutama antara Netanyahu dan Benny Gantz mencapai puncaknya. Perselisihan ini diliput secara luas di media-media Israel.

Netanyahu menghendaki berlanjutnya tekanan militer atas Hamas untuk memaksanya membebaskan tawanan Israel. Namun Gantz memilih mencari solusi nonmiliter untuk menukar tawanan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *