Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

Ingin Perkuat Jejak di Pasifik, AS-Papua Nugini Tandatangani Pakta Militer

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, AS dan Papua Nugini telah menandatangani pakta militer di tengah meningkatnya kekhawatiran di antara para pemimpin regional tentang peningkatan militerisasi oleh Washington di kawasan Pasifik.

Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pakta baru yang mencakup “pengawasan keamanan, pertahanan dan maritim” dan akan menyediakan 45 juta Dolar untuk membantu meningkatkan kerja sama bilateral, termasuk “alat pelindung” untuk pasukan pertahanan Papua Nugini.

AS dan PNG menandatangani perjanjian tersebut dalam sebuah upacara setelah kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken minggu ini.

“Kerja sama pertahanan tersebut dirancang oleh Amerika Serikat dan Papua Nugini sebagai mitra yang setara dan berdaulat,” kata Blinken dalam upacara penandatanganan, Senin.

Perdana Menteri PNG, James Marape mengatakan pada Senin bahwa untuk mengimplementasikan kesepakatan itu akan ada peningkatan kehadiran personel dan kontraktor militer AS selama dua tahun ke depan.

Namun, dia bersikeras bahwa Amerika tidak akan mendirikan pangkalan militer di pulau itu.

Marape juga membantah laporan bahwa staf AS akan memiliki kekebalan hukum dan mengatakan bahwa tidak akan ada amandemen terhadap konstitusi atau undang-undang negara tersebut.

Dia mengatakan bahwa PNG menghadapi tantangan keamanan yang signifikan. “Saya perlu memperkuat dan melindungi perbatasan negara saya dan memastikan keamanan rakyat saya,” katanya. “Jadi ini tidak ada kaitannya dengan geopolitik, kerja sama ini akan memperkuat pertahanan kita dan membantu membangun kapasitas kita.

“Dan itu hanya peningkatan dari perjanjian SOFA [status pasukan] yang sudah ada, dan perjanjian ini tidak akan menghentikan kami untuk menandatangani perjanjian serupa lainnya dengan negara lain, termasuk China. Kami bebas menandatangani kerja sama pertahanan dengan negara mana pun yang memiliki nilai dan prinsip yang sama dengan kami, dan itu mungkin termasuk teman kami dari Timur atau Barat, termasuk teman lama kami Australia, AS, atau bahkan China.”

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *