Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Ini Sebab AS Tangguhkan Penjualan Senapan M-16 ke Israel

Ini Sebab AS Tangguhkan Penjualan Senapan M-16 ke Israel

POROS PERLAWANAN– Situs Axios melaporkan, AS telah menunda kesepakatan penjualan senapan M-16 kepada Israel. Keputusan ini disebabkan aksi kekerasan yang dilakukan para pemukim Zionis.

“Sebuah dokumen rahasia dari Militer Israel menunjukkan, Menteri Keamanan Domestik Itamar Ben-Gvir menginstruksikan agar para pemukim Zionis ekstremis jangan ditangkap. Instruksi ini membuat khawatir Pemerintahan Joe Biden,” lapor Axios, dilansir Mehr.

Axios mengutip dari sejumlah pejabat bahwa Kemenlu AS telah menangguhkan kesepakatan penjualan senapan M-16 kepada Israel untuk dikaji ulang, padahal kesepakatan ini sudah disetujui beberapa pekan sebelum ini.

Pada pekan pertama Perang Badai al-Aqsa yang dimulai 7 Oktober silam, Israel meminta dari Pemerintahan Biden untuk mempersenjatai para pemukim radikal di desa-desa dekat perbatasan Gaza, Lebanon, dan Suriah untuk “mempertahankan diri dari serangan”.

Menurut para pejabat AS, Biden khawatir bahwa Ben-Gvir, yang mengepalai Polisi Israel, akan membagi-bagikan senjata di tengah para pemukim radikal di Tepi Barat. Hal ini membuat Biden masih menahan diri untuk menyetujui pengiriman senapan M-16 ke Israel.

Sementara itu, dikutip dari al-Mayadeen, Kepala Staf Gabungan Militer Israel, Herzi Halevi dalam pidatonya menyinggung tewasnya 10 personel militer yang disergap Brigade al-Qassam.

“Kejadian Sujaiyyah adalah peristiwa pahit. Apa yang terjadi pada hari kemarin sangat berat,” kata Halevi.

Di lain pihak, Komandan Kawasan Selatan Israel, Yaron Finkelman dalam ucapan yang ditujukan kepada Brigade Golan di Sujaiyyah menyatakan,”Kita harus membayar harga yang sangat mahal. Kita menghadapi berbagai tantangan besar.”

Media-media Ibrani mengakui bahwa sejak 7 Oktober, jumlah serdadu Militer Israel yang tewas mencapai angka 444 orang. 82 orang dari mereka adalah anggota Brigade Golan.

Media-media ini menyebut Gaza sebagai medan perang paling sulit dan rumit di dunia. Mereka mengakui, pertempuran di Jalur Gaza mendatangkan konsekuensi-konsekueunsi berat.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *