Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Iran: Kebusukan adalah Jati Diri Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Jubir Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kan’ani mengecam Perdana Menteri Israel yang baru diangkat, Benjamin Netanyahu karena mengulangi tuduhan tak berdasar terhadap Teheran, dengan mengatakan bahwa kebusukan terletak pada esensi dan sifat rezim Zionis.

“Perdana Menteri lama yang sama dari rezim Zionis yang diketahui semua orang berusaha untuk mengarang identitas untuk dirinya sendiri dan rezim Israel yang tidak sah dengan mengulangi klaim palsunya terhadap Iran,” kata Nasser Kan’ani dalam sebuah posting di akun Twitter-nya pada Jumat, merujuk pada sosok Netanyahu.

Dia mengatakan bahwa rezim Tel Aviv telah berjuang selama lebih dari 70 tahun untuk keluar dari krisis identitasnya, yang menurutnya telah bercampur dengan genosida, penjarahan, pemindahan paksa dan sejumlah tindakan tidak manusiawi lainnya.

“Ini adalah interpretasi dari kebijakan dan tindakan yang salah dari Inggris, AS dan beberapa negara Eropa dalam mendukung entitas yang tidak sah,” tambah Jubir Kemenlu Iran.

“Palestina tidak dapat dihancurkan dan kebusukan terletak pada esensi dan sifat rezim Zionis,” kata Kan’ani.

Berbicara pada rapat Kabinet pertamanya, Netanyahu menguraikan tiga misi besar untuk koalisinya, dan yang pertama adalah menghentikan program nuklir Iran.

Dalam wawancara sebelumnya dengan TV al-Arabiya milik Saudi, Netanyahu, yang menjadi Perdana Menteri Israel antara 1996 dan 1999, dan kemudian antara 2009 dan 2021, menegaskan kembali penentangannya terhadap kesepakatan nuklir Iran 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Dia mengklaim bahwa JCPOA adalah “perjanjian yang mengerikan karena memungkinkan Iran pada dasarnya dengan persetujuan internasional, untuk mengembangkan senjata nuklir dan pada dasarnya atom yang diaspal dengan emas, dengan keringanan sanksi ratusan miliar Dolar”.

Kabinet Netanyahu juga berjanji untuk memperluas permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki dan mengancam bakal menerapkan kebijakan anti-Palestina lainnya.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *