Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Iran Sesalkan Sikap Tak Adil IAEA ‘Istimewakan’ Program Nuklir Israel Melenggang Tanpa Pengawasan

Iran Sesalkan Sikap Tak Adil IAEA 'Istimewakan' Program Nuklir Israel Melenggang Tanpa Pengawasan

POROS PERLAWANAN – Wakil Iran di Organisasi-organisasi internasional di Wina, Kazem Gharibabadi menyatakan bahwa selama satu dekade terakhir, topik nuklir Iran selalu digulirkan tiap beberapa waktu dengan alasan-alasan tak berdasar. Padahal, kata Gharibabadi, tak ada satu pun bukti yang menunjukkan penyimpangan program damai nuklir Iran.

“Klaim-klaim palsu ini digulirkan untuk membuat sebuah atmosfer politik dan pengotakan di Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Hal ini mengancam keseragaman dan misi teknis IAEA berdasarkan Anggaran Dasarnya,” kata Gharibabadi, seperti diberitakan Fars.

Ia menilai, laporan terbaru IAEA hanya pengulangan dari laporan sebelumnya, tanpa merefleksikan perkembangan dan kemajuan terakhir antara kedua belah pihak, terutama dalam 2 bulan terakhir.

“Pengulangan semacam ini tidak urgen dan juga tidak konstruktif. Konten laporan didasari sumber-sumber yang tidak tepercaya, sehingga laporan ini tidak kredibel. Laporan ini juga tidak mencakup semua elemen dan aspek kerja sama dan kemajuan yang telah diraih secara menyeluruh. Oleh karena itu, laporan ini tidak memuaskan,” tandasnya.

Gharibabadi menyatakan, Iran memberi peringatan keras terkait petualangan apa pun oleh Rezim Zionis. Menurut dia, terulangnya aksi sabotase dan teror terhadap ilmuwan nuklir tidak hanya akan dibalas tegas oleh Iran, tapi juga tidak menyisakan opsi lain kecuali merevisi langkah transparan dan kerja sama Teheran dengan IAEA.

“Adalah sebuah komedi pahit bersejarah bahwa IAEA lalai dari program nuklir Israel di kawasan Timteng yang selalu bergejolak,” kata Gharibabadi.

Ia menegaskan, Israel telah melecehkan masyarakat internasional dengan enggan membuka semua fasilitas dan aktivitas nuklirnya kepada IAEA. Bahkan, lanjut Gharibabadi, Israel lebih dianakemaskan ketimbang negara-negara pemilik senjata nuklir lain. Sebab, negara-negara ini masih merupakan anggota NPT, sedangkan Rezim Zionis tidak menjadi anggota dari Perjanjian Nonproliferasi Nuklir tersebut.

“Bagaimana bisa masyarakat internasional memandang IAEA sebagai sekutu serius, profesional, dan netral, padahal lembaga ini tidak melakukan pengawasan secara adil kepada semua anggotanya, juga tidak bersungguh-sungguh dalam menguji kejujuran dan menyelidiki program nuklir Israel?” gugat Gharibabadi.

Di akhir pembicaraannya, Gharibabadi menegaskan bahwa IAEA harus menjauhkan diri dari segala agenda politis dan mengambil tindakan transparan terkait penolakan Israel terhadap pengawasan IAEA atas program nuklirnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *