Loading

Ketik untuk mencari

Iran Palestina

Israel Akui Terlibat dan Ikut Mainkan Peran dalam Operasi Ilegal AS Bunuh Jenderal Qassem Soleimani

Israel Akui Terlibat dan Ikut Mainkan Peran dalam Operasi Ilegal AS Bunuh Jenderal Qassem Soleimani

POROS PERLAWANAN – Untuk pertama kalinya, seorang mantan pejabat senior Militer Israel mengakui, Tel Aviv berperan dalam teror terhadap Komandan Pasukan Quds IRGC, Syahid Qassem Soleimani.

Dilansir Fars, mantan Kepala Intelijen Militer Israel, Tamir Hayman menyatakan bahwa “Israel memainkan peran” dalam operasi teror yang dipimpin AS pada 2 tahun silam.

Hayman menyebut teror Syahid Soleimani sebagai salah satu dari “dua teror penting dan signifikan” selama ia menduduki jabatan Kepala Intelijen Militer Israel. Salah satu teror penting lainnya adalah pembunuhan Baha Abu al-Atha, salah satu petinggi Jihad Islami Palestina.

Jerusalem Post melaporkan, ini adalah kali pertama seorang pejabat senior Israel mengakui peran Tel Aviv dalam operasi ini.

Beberapa bulan lalu, Yahoo News melaporkan bahwa Israel telah membantu AS mendapatkan sejumlah nomor telepon genggam milik Syahid Soleimani demi melacak pergerakannya.

“Teror atas Soleimani sangat penting, karena musuh utama kita adalah Iran. Jarang ditemukan ada orang berpangkat tinggi seperti (Soleimani) ini, yang merupakan orang lapangan, ahli strategi, dan tentara sekaligus,” kata Hayman.

Tindakan AS yang meneror Syahid Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis pada 3 Januari 2020 lalu menuai kecaman dari berbagai pihak.

Reporter Khusus PBB bidang Teror Ilegal di Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB, Agnes Callamard menyatakan, tindakan Amerika Serikat membunuh Soleimani adalah perbuatan ilegal.

Callamard dalam laporannya menyanggah klaim para pejabat AS tentang alasan mereka membunuh Soleimani. Ia menyatakan, Washington tidak bisa mengajukan bukti-bukti memadai terkait “kemungkinan serangan yang akan atau sedang terjadi terhadap kepentingan-kepentingan AS”.

Sebelum ini, Washington berupaya menjustifikasi serangan udara terhadap Soleimani dengan dalih ini.

“Dengan alasan tidak adanya ancaman nyata, tindakan yang dilakukan AS (meneror Soleimani) adalah perbuatan ilegal,” tandas Callamard.

Callamard menegaskan teror terhadap Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis merupakan pelanggaran terhadap piagam PBB. Sebab itu, ia menuntut pemberlakuan aturan yang lebih ketat terkait pembunuhan menggunakan pesawat nirawak.

“Berkenaan dengan penggunaan pesawat nirawak, dunia tengah berada di momen krusial, dan bisa jadi, titik krisis. Dewan Keamanan tidak melakukan apa pun dalam masalah ini. Masyarakat dunia juga hanya bungkam, baik sengaja maupun lalai,” kata Callamard.

Callamard menyampaikan temuan-temuan ini dalam laporannya ke Dewan HAM PBB. AS sendiri tidak menghadiri sidang tersebut, karena telah keluar dari Dewan HAM sejak 2018.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *