Israel Alami 3 Kegagalan Intelijen Sejak Awal Perang
POROS PERLAWANAN– Dalam kelanjutan proyek genosida atas rakyat Palestina dan pengusiran mereka dari Jalur Gaza atau utara Palestina, Militer Israel terus membombardir rumah sakit-rumah sakit Gaza.
Diberitakan al-Alam, demi menutupi kejahatan keji dan menjustifikasi serangan brutal ke rumah sakit, Rezim Zionis mengeklaim bahwa para komandan militer Hamas bersembunyi di rumah sakit al-Shifa. Intelijen Israel juga mengeklaim bahwa Hamas menempatkan para tawanan Zionis di rumah sakit itu.
Namun setelah serbuan Tentara Israel ke rumah sakit al-Shifa, terbukti bahwa di sana tidak ada para komandan Hamas, tidak ada gudang logistik perang, dan para tawanan Israel juga tidak ditahan di tempat itu.
Kegagalan intelijen pertama Israel terjadi pada 7 Oktober lalu, ketika Militer Rezim Zionis dengan semua sarana spionasenya tidak mampu memprediksi Operasi Badai al-Aqsa.
Kegagalan intelijen kedua Rezim Zionis adalah ketidakmampuannya menemukan peta terowongan bawah tanah Hamas di Jalur Gaza.
Jubir Kemenlu Iran Naser Kanani melalui akun medsos X menanggapi serbuan Tentara Israel ke rumah sakit al-Shifa. Ia menulis,”Militer Rezim Zionis menerima pukulan begitu telak pada 7 Oktober, sehingga berusaha menciptakan raihan bagi dirinya dengan membuat narasi palsu.”
“Klaim-klaim dusta dan bukti-bukti palsu soal aktivitas Perlawanan di rumah sakit dan pusat medis hanya sebuah dalih dan alasan untuk melanjutkan kejahatan Rezim Zionis di Gaza serta pembantaian wanita dan anak-anak tak berdosa. Serangan Tentara Zionis pagi ini ke rumah sakit al-Shifa adalah manifestasi nyata kejahatan perang dan harus diadili oleh Mahkamah Pidana Internasional”, tandas Kanani.