Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Israel Kewalahan Hadapi Hizbullah, Tarik Divisi 36 ke Front Utara

Israel Kewalahan Hadapi Hizbullah, Tarik Divisi 36 ke Front Utara

POROS PERLAWANAN– Radio Tentara Israel pada Minggu 11 Februari mengabarkan, Divisi 36 Israel telah dipindahkan dari Gaza menuju perbatasan dengan Lebanon, kendati sejumlah komandan bersikeras untuk mempertahankannya di Gaza.

Dikutip Fars dari al-Arabi al-Jadid, gesekan antara para komandan IDF menunjukkan bahwa Israel kewalahan dalam menangani front selatan (Gaza) dan front utara (perbatasan Lebanon). Para komandan di front selatan beberapa pekan lalu meminta agar Divisi 36 tidak dipindahkan ke utara. Namun pada akhirnya, pimpinan IDF memutuskan untuk memindahkan Divisi 36, yang merupakan salah satu Divisi terbesar Militer Israel.

Menurut laporan Radio Tentara Israel, Komandan Front Selatan bersikeras agar Divisi 36 dipertahankan di Gaza sampai “Hamas dilenyapkan.” Dvisi ini ditempatkan di kawasan al-Nusairat dan Deir al-Balah di pusat Gaza yang menjadi ajang pertempuran-pertempuran sengit.

Di sisi lain, Kepala Biro Operasi Oded Basiuk menekankan agar Divisi 36 dipindah dari Gaza ke utara. Ia berpendapat, pasukan cadangan yang saat ini berada di perbatasan Lebanon harus digantikan dengan sebuah Divisi yang siap untuk segala perkembangan.

Pada akhirnya, Kepala Staf Umum Herzi Halevi memutuskan utuk memindahkan Divis 36 ke perbatasan Lebanon.

“Dari kejadian ini, sejumlah kesimpulan bisa diambil. Salah satunya adalah rumitnya menangangi perang jangka panjang di lebih dari satu front, apalagi dengan keterbatasan pasukan. IDF terpaksa memberikan cuit kepada sebagian pasukan cadangan di utara dan Tepi Barat untuk beristirahat sejenak,” lapor Radio Tentara Israel.

Pada Kamis pekan lalu, Kementerian Perang Israel mengabarkan masih membutuhkan ribuan serdadu untuk ditempatkan di semua front. Kementerian Perang Israel mengumumkan perubahan-perubahan baru dalam UU Wajib Militer; UU yang masih mengecualikan kalangan Haredi (kalangan agamawan) dari tugas wajib militer; pengecualian yang memicu amarah luas kalangan lain.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *