Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Jenderal Soleimani Sang Arsitek Rekonsiliasi Iran-Saudi yang Gagalkan ‘Sihir AS’

Jenderal Soleimani Sang Arsitek Rekonsiliasi Iran-Saudi yang Gagalkan ‘Sihir AS’

POROS PERLAWANAN – Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian mengatakan, ”Saat menjabat sebagai Wakil Menlu, Syahid Soleimani berkata kepada saya, ’Dalam lawatan ke Saudi, katakan kepada para pejabatnya bahwa meski ada perselisihan (antara Iran dan Saudi), kita siap membantu jika Saudi diserang oleh ISIS’.”

Dilansir al-Alam, permintaan Syahid Soleimani kepada Abdollahian disampaikan di masa ketika ISIS menduduki 60 persen wilayah Suriah dan dua pertiga tanah Irak. ISIS juga melakukan sejumlah aksi terhadap Saudi.

Sehubungan dengan lawatan terbarunya ke sejumlah negara di sekitar Teluk Persia, Abdollahian berkata bahwa semua negara ini ingin berperan utama dalam mewujudkan keamanan. Ia menegaskan bahwa Teheran tidak memiliki garis merah apa pun terkait bantuan kepada Saudi untuk menumpas terorisme.

Statemen Menlu Iran bukanlah hal mengejutkan. Sebab dalam pandangan strategis Jenderal Soleimani, negara-negara di Kawasan bisa mewujudkan keamanan mereka sendiri, tanpa memerlukan pasukan asing yang sama sekali tidak peduli keamanan dan stabilitas Timteng. Bahkan sebaliknya, pihak-pihak asing ini justru berusaha menyulut huru-hara di negara-negara Kawasan untuk melegalkan kehadiran militer mereka. Mereka menghalangi segala upaya untuk memulihkan keadaan Kawasan atau kedekatan negara-negara di Kawasan.

Oleh karena itu, mereka selalu memusuhi Iran dan melancarkan propaganda beracun untuk mendiskreditkannya. Lebih buruk dari itu, mereka meneror Jenderal Soleimani yang membawa pesan dari para pemimpin Iran untuk PM Irak, Adel Abdulmahdi, yang berisi upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mendekatkan sikap Teheran-Riyadh.

Abdulmahdi mengungkap fakta ini pada Januari 2020 di hadapan Parlemen Irak. Ia mengatakan, ”Soleimani membawakan kepada saya tanggapan Iran untuk pesan Saudi.”

Dalam artikel yang ditulisnya pada Maret 2023, Abdulmahdi menyatakan bahwa rekonsiliasi Iran-Saudi yang dimediasi China pada hakikatnya adalah “hasil dari upaya-upaya Jenderal Soleimani”.

“Pada September 2019, saya berkunjung ke China. Sebelum bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Kepala Dewan Pemerintah (setara Perdana Menteri) Li Keqiang, saya ditelepon Soleimani pada tanggal 23 September 2019. Dia berkata, ’Anda bisa berkunjung ke Saudi?’ Saat saya menanyakan untuk apa, dia berkata, ’Untuk memediasi kami dengan mereka. Pekerjaan ini harus segera dilakukan.’ Saya pun menjawab bahwa saya akan melawat ke Saudi begitu saya kembali ke Baghdad. Saya menyampaikan hal ini kepada China atas permintaan Soleimani dan mereka menyambutnya dengan baik”, tulis Abdulmahdi.

Di sinilah kita memahami penyebab amarah AS kepada Jenderal Soleimani. Pria ini telah menggagalkan “sihir AS”, yaitu ISIS. AS ingin menggunakan ISIS untuk mengadu domba negara-negara Muslim demi kepentingan Israel.

Syahid Soleimani juga telah mementahkan proyek Iranofobia yang digalang Washington agar bisa menjarah sumber-sumber kekayaan Timteng. AS menganggap keberadaan Soleimani sebagai ancaman untuk proyek ini. Sebab itu, mereka pun menerornya agar api perselisihan antara negara-negara Kawasan tetap menyala. AS juga berusaha mengadu domba Iran-Irak, karena Jenderal Soleimani diteror di Baghdad saat ia menjadi tamu Irak.

Semua orang, bahkan yang lugu sekalipun, paham bahwa AS tidak ingin negara-negara Kawasan menjalin kerja sama. AS tidak ingin bangsa-bangsa di Timteng meraih kebahagiaan dan kesejahteraan. Namun berkat darah Syahid Soleimani dan para sahabatnya seperti Syahid Abu Mahdi al-Muhandis, hari ini kita menyaksikan kedekatan Iran-Saudi.

Benar bahwa masih ada perselisihan, karena perbedaan pendapat juga ada antara dua sekutu. Sekarang ketika semua menyimpulkan bahwa keamanan Kawasan hanya bisa diwujudkan dengan tekad bangsa-bangsa sendiri, kedekatan ini bisa menjadi mukadimah untuk mengusir AS selamanya dari Timteng.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *