Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Jihad Islam Janji Balas Aksi Pasukan Israel Bunuh 7 Warga Palestina di dekat Ariha

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Gerakan Perlawanan Jihad Islam Palestina bersumpah bahwa mereka tidak akan mundur dari perjuangan mereka melawan pasukan pendudukan Israel, setelah media Israel melaporkan bahwa setidaknya 7 pejuang Perlawanan Palestina tewas dalam serangan Israel di kamp Aqabat Jabr dekat Jericho.

Media Israel melaporkan pada Senin bahwa pasukan pendudukan menahan 7 mayat para martir, kata Pusat Informasi Palestina, menambahkan bahwa penghuni kamp mengonfirmasi bahwa mereka tidak menemukan mayat para martir.

Kota arkeologi Ariha (Jericho) dan sekitarnya berada di bawah pengepungan ketat Israel ketika pasukan rezim mendirikan penghalang jalan dan pos pemeriksaan di pintu masuk kota dan menggeledah kendaraan serta memeriksa kartu identitas penumpang, menyebabkan penundaan dan kemacetan lalu lintas.

Pada Minggu, batalion kamp pengungsi Aqabat Jabr dari Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer dari Gerakan Perlawanan Hamas, Palestina, menyatakan awal dari tiga hari kemarahan atas pengepungan dan serangan ketat rezim Israel yang telah berlangsung sejak 9 hari.

Pada catatan ini, Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh mengeluarkan pernyataan yang berbunyi, “Brigade al-Qassam akan melanjutkan operasinya dengan semua revolusioner sampai penjajah [Israel] dikalahkan.”

Pernyataan itu mengatakan bahwa “pembunuhan yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh musuh [Israel] di Tepi Barat akan berdampak buruk pada rezim Israel,” menambahkan bahwa “semua intervensi internasional atau regional tidak akan berhasil menghentikan gelombang revolusioner rakyat kita, dan musuh tidak akan menikmati ketenangan”.

Pada gilirannya, Jubir Gerakan Jihad Islam, Tareq Ezzedin mengatakan bahwa kejahatan terbaru yang dilakukan oleh rezim pendudukan kriminal Israel pada fajar hari Senin, terhadap rakyat Palestina dan pejuang Perlawanan di Aqabat Jabr, tidak akan menakuti mereka.

“Pendudukan telah dilakukan di tanah kami sejak pendudukan Palestina melalui pembunuhan, perusakan dan terorisme. Itu [Israel] adalah entitas yang hanya memahami bahasa kekuatan, dan rakyat Palestina kami masih hidup dan tidak akan mundur dari perlawanan mereka sampai mereka [Israel] dikalahkan dan dipaksa untuk menarik diri dari seluruh tanah Palestina.”

Blokade Israel di Ariha diberlakukan menyusul dugaan upaya penembakan di sebuah restoran yang dikelola Israel yang terletak di luar kota Tepi Barat. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut, tetapi militer Israel menuduh penembak melarikan diri ke Ariha.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *