Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Jubir Ansharullah Temui Sekjen Hizbullah

Jubir Ansharullah Temui Sekjen Hizbullah

POROS PERLAWANAN – Humas Hizbullah pada Jumat 16 September mengumumkan bahwa Jubir Ansharullah Yaman, Muhammad Abdussalam telah bertemu dengan Sayyid Hasan Nasrallah.

Dilansir Fars bahwa dalam statemen itu disebutkan, kedua belah pihak dalam pertemuan ini membahas perkembangan politik terbaru di Kawasan, terutama perkembangan di Yaman.

Sebagian poin-poin bahasan mencakup perundingan gencatan senjata di Yaman, perkembangan lapangan, dan cakrawala solusi-solusi yang diajukan untuk mengakhiri perang di Yaman.

Sebelum melawat ke Lebanon, Jubir Ansharullah berkunjung ke Negeri Mullah. Sehubungan dengan kunjungan Abdussalam ke Teheran, Jubir Kemenlu Iran Naser Kanani mengatakan, ”Iran adalah salah satu negara terpenting yang memainkan peran dalam proses politik di Yaman. Kami berulang kali menegaskan bahwa sejak awal, krisis Yaman adalah krisis yang tak perlu. Krisis ini bersumber dari kekeliruan kalkulasi serta intervensi dalam urusan domestik sebuah negara merdeka di Kawasan. Sudah berkali-kali kami tekankan bahwa proses militer dalam dinamika Yaman adalah proses yang tak akan membuahkan hasil. Proses politik adalah cara terbaik untuk menyelesaikan krisis yang tidak perlu ini.”

“Kunjungan Tuan Abdussalam ke Iran adalah lanjutan dari dialog konstruktif Iran dengan berbagai pihak, termasuk pihak-pihak Yaman demi membantu kelanjutan gencatan senjata, dan di saat yang sama, membantu proses terciptanya sebuah jalan keluar politik langgeng di Yaman.”

“Sebelum ini, kami juga berbincang dengan Utusan Khusus PBB untuk Urusan Yaman di Teheran. Semua upaya ini dalam rangka meneguhkan gencatan senjata, demi mengubah proses gencatan senjata saat ini menjadi sebuah proses politik yang stabil dan permanen,” tandas Kanani.

“Kami mendukung kelanjutan dan peneguhan gencatan senjata di Yaman. Namun apa yang bisa membantu peneguhan ini adalah mencabut blokade, mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Yaman, dan memenuhi kebutuhan bangsa Yaman yang diblokade. Krisis politik Yaman juga mesti diizinkan untuk diatasi dalam proses dialog domestik dan antar-Yaman, sehingga kondisi negara ini kembali stabil,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *