Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Karim Ulyawi: Incar Posisi Perdana Menteri Irak, Al-Zurfi Beri Bantuan Finansial kepada Kelompok “Joker Amerika”

Adnan al-Zurfi

POROS PERLAWANAN – Anggota Komisi Keamanan Nasional di parlemen Irak, Karim Ulyawi menyatakan, tujuan utama pergerakan terbaru Amerika di wilayah Irak adalah memuluskan jalan Adnan al-Zurfi menuju kursi perdana menteri.

Seiring tersebarnya rumor kemungkinan aksi militer Amerika terhadap kelompok-kelompok Muqawamah di Irak, al-Zurfi dalam wawancara dengan stasiun televisi al-Ahad mengatakan, ”Amerika dan Israel sibuk melancarkan perang media ke Irak. Ada kemungkinan bahwa serangan-serangan Amerika akan menyasar para politisi Irak yang menentang Washington.”

Menurut Ulyawi, al-Zurfi mendukung aksi-aksi kelompok perusuh yang disebut “Joker Amerika” di provinsi Najaf. Legislator Irak ini menyebut al-Zurfi memberikan dana bulanan kepada kelompok perusuh tersebut.

“Komisi Keamanan Nasional di parlemen memiliki informasi yang membuktikan dukungan al-Zurfi kepada kelompok Joker. Dalam waktu dekat, Komisi Keamanan Nasional akan memublikasikan laporan terkait keterlibatan al-Zurfi dalam kerusuhan Najaf,” tandas Ulyawi, seperti dilansir Fars News.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah kota di Irak, termasuk Najaf, dilanda aksi protes jalanan. Unjuk rasa damai yang awalnya dilakukan untuk memprotes kondisi ekonomi, disusupi orang-orang bayaran yang menyeret unjuk rasa itu menjadi aksi perusakan.

Ulyawi juga mengabarkan, Pemerintah Irak memiliki informasi terkait kemungkinan serangan pasukan Amerika. Saat ini, drone-drone Amerika terbang secara intensif di dua provinsi Diyali dan Salahudin.

Sementara itu, stasiun televisi al-Mayadeen mengabarkan, ada kemungkinan bahwa penempatan sistem pertahanan udara Patriot di Irak dilakukan Amerika tanpa izin Baghdad.

Menurut al-Mayadeen, dalam negosiasi dengan Pemerintah Irak terkait penempatan Patriot di pangkalan-pangkalan Amerika, Washington menegaskan pihaknya bertanggung jawab untuk menjaga keamanannya.

Pihak Amerika menyatakan, mereka menunggu persetujuan Baghdad soal penempatan Patriot. Amerika juga berharap rakyat Irak menyetujui hal tersebut.

“Atas dasar ini, belum bisa dikonfirmasi bahwa Baghdad telah menyetujui penempatan Patriot di wilayah Irak,” tulis al-Mayadeen.

Kantor berita Prancis pada hari Selasa 31 Maret kemarin melaporkan penempatan sistem pertahanan udara Patriot di Irak.

Menurut AFP, jika penempatan Patriot dilakukan secara mandiri oleh Amerika dan tanpa persetujuan Pemerintah Irak, hal ini bisa berdampak negatif pada hubungan Washington-Baghdad.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *