Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Kebijakan Berbahaya Ben-Gvir Soal Masjid Aqsa Berpotensi Picu Kericuhan Besar di Bulan Ramadan

Kebijakan Berbahaya Ben-Gvir Soal Masjid Aqsa Berpotensi Picu Kericuhan Besar di Bulan Ramadan

POROS PERLAWANAN– Dilarangnya warga Palestina di Tepi Barat untuk memasuki Masjid Aqsa di bulan Ramadan, juga pembatasan yang kian ketat bagi warga Quds dan Tanah Pendudukan 1948 untuk mengakses tempat suci tersebut, adalah bagian dari proyek berbahaya Menteri Keamanan Domestik Israel Itamar Ben-Gvir. Kebijakan ini diliput secara luas di media-media Zionis pada Sabtu 17 Februari kemarin.

Diberitakan Fars, menjelang tibanya bulan Ramadan beberapa pekan lagi, Kanal 12 Israel membocorkan bahwa Menteri radikal Kabinet Netanyahu ini menyatakan, hanya orang-orang berusia di atas 70 tahun yang tinggal di Quds dan Tanah 1948 yang diizinkan memasuki Masjid Aqsa di bulan Ramadan. Sementara penduduk Tepi Barat sama sekali tidak boleh memasuki masjid tersebut.

Sejak dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober hingga sekarang, Rezim Zionis telah memberlakukan berbagai pembatasan untuk masuknya warga Palestina ke Masjid Aqsa. Meski demikian, pada hari Jumat kemarin luas, sebanyak 25 ribu warga Palestina melakukan salat Jumat di Aqsa, untuk membuktikan kepada Israel bahwa mereka tidak akan mundur dari hak mereka beribadah di tempat suci tersebut.

Tiap tahun di bulan Ramadan, Tepi Barat menjadi ajang berbagai konfrontasi Muslimin dengan Rezim Zionis. Namun saat ini, kekhawatiran Otoritas Israel berlipat ganda lantaran bulan Ramadan tahun ini berbarengan dengan perang di Gaza.

Mantan PM Israel Yair Lapid sebelum ini menyebut Ben-Gvir sebagai “badut berbahaya” dan menyuarakan pemecatannya. Pemimpin oposisi Israel ini mengatakan,”Jika manajemen Masjid Aqsa masih dipegang Ben-Gvir, situasi di bulan Ramadan akan meledak.”

Dalam kondisi semacam ini, Militer Israel dan Shin Bet memperingatkan bahwa kebijakan Ben-Gvir ini akan menyulut api di seluruh kawasan, serta kembali mengubah Masjid Aqsa sebagai tempat bersatunya rakyat Palestina.

IDF dan Shin Bet menginginkan pembatasan yang lebih ringan untuk masuknya warga Palestina ke Masjid Aqsa, yaitu mereka yang berusia 45 tahun ke atas. Sementara Polisi Israel mengumumkan bahwa hanya warga berusia 60 tahun ke atas yang boleh memasuki Masjid Aqsa.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *