Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Kecam Intimidasi AS, Rusia: Tak Sudi Bekerja di Bawah Tekanan, Iran Pasti Melawan jika Diancam

Kecam Intimidasi AS, Rusia: Tak Sudi Bekerja di Bawah Tekanan, Iran Pasti Melawan jika Diancam

POROS PERLAWANAN – Wakil Rusia untuk organisasi-organisasi internasional di Wina, Mikhail Ulyanov mengecam statemen Wakil AS dalam pertemuan Dewan Gubernur IAEA, yang mengintimidasi Iran dengan ancaman rapat luar biasa di Dewan Gubernur.

Diberitakan Fars, Wakil AS menuduh Teheran “tidak bekerja sama dengan IAEA”. Ia mengancam, jika tren ini berlanjut, Dewan Gubernur akan mengadakan rapat luar biasa untuk “menangani krisis ini”.

“Saya percaya bahwa ini menunjukkan mitra-mitra AS kami sudah kehilangan kesabaran. Namun saya berpendapat bahwa semua gejolak emosi kita harus dikendalikan,” kata Ulyanov dalam jumpa pers bersama kolega China-nya.

“Saya tidak menyambut baik statemen Wakil AS (di IAEA) ini. Sangat tidak konstruktif,” tandasnya.

Ia menambahkan, ”AS sudah lama tidak berunding dengan Iran. Washington lupa bahwa orang-orang Iran tidak sudi bekerja jika berada dalam tekanan. Mereka akan melawan jika diintimidasi.”

Putaran pertama Perundingan Wina di era Pemerintahan Ebrahim Raisi akan diadakan para 29 November mendatang. Iran mengumumkan, upaya untuk mencabut semua sanksi adalah agenda terpenting delegasi yang diutusnya ke Ibu Kota Austria.

Sebelum ini, Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian berbincang via telepon dengan Wakil Tinggi Uni Eropa untuk Kebijakan Luar Negeri, Joseph Borrell, menjelang dimulainya perundingan Wina antara Iran dan kelompok 4+1 (Jerman, Inggris, Prancis, Rusia, dan China). Tujuan perundingan ini adalah mencabut sanksi-sanksi ilegal yang diberlakukan AS atas Teheran.

“Jika pihak-pihak lain siap kembali ke komitmen mereka secara utuh dan mencabut sanksi-sanksi, sebuah kesepakatan bagus, bahkan segera, bisa dicapai,” kata Abdollahian.

“Meski AS dan 3 negara Eropa mengingkari janji mereka di JCPOA, kami dengan niat baik dan serius akan hadir di perundingan Wina. Kami menginginkan sebuah kesepakatan yang bagus dan kebenarannya bisa diuji,” tandas Abdolllahian.

Ia menegaskan, kembali ke JCPOA secara praktis meniscayakan komitmen kepada semua kandungan kesepakatan itu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *