Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat Yaman

Kecam ‘Konferensi Dusta’ Riyadh, Aliansi Pemuda Revolusioner Bahrain: Hentikan Agresi, Biarkan Rakyat Yaman Urus Negara Mereka Sendiri

Kecam 'Konferensi Dusta' Riyadh, Aliansi Pemuda Revolusioner Bahrain: Hentikan Agresi, Biarkan Rakyat Yaman Urus Negara Mereka Sendiri

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Gerakan Pemuda 14 Februari Bahrain menyebut “Konferensi Bantuan untuk Yaman” sebagai sebuah penyesatan. Dalam statemennya, aliansi ini menyatakan bahwa Koalisi Saudi telah melakukan kejahatan biadab di Yaman dan harus segera menghentikan perang.

“Kami menuntut agar Bank Pusat Yaman dikembalikan dari Aden ke Sanaa. Bank ini harus segera mulai membayar gaji para pegawai dan pensiunan, agar rakyat Yaman bisa melanjutkan hidup mereka tanpa dibayangi perang,” demikian disebutkan dalam statemen Gerakan Pemuda 14 Februari Bahrain.

Stasiun televisi al-Masirah melaporkan, Gerakan Pemuda Bahrain ini menegaskan, sudah tiba saatnya luka menganga di negeri Arab dan Islam ini ditutup. Para pelaku kejahatan harus dihukum dan semua kerugian yang menimpa rakyat Yaman harus diganti.

“Rakyat Yaman bisa membangun negara mereka sendiri. Karena rakyat Yaman memiliki harga diri, mereka menolak konferensi-konferensi dusta yang diadakan untuk mengelabui dan menyesatkan.”

Pada hari Selasa 2 Juni lalu, Riyadh menjadi tuan rumah sebuah konferensi virtual “negara-negara pembantu Yaman.” Di akhir konferensi, pihak penyelenggara mengaku telah menghimpun dana bantuan senilai 1,3 milyar dolar dari 130 negara dan lembaga.

Hal yang menarik perhatian adalah, UEA selaku sekutu Saudi dalam agresi ke Yaman, tidak turut berpartipasi dalam konferensi tersebut.

Menurut para pengamat, ketidakhadiran UEA adalah bukti kegagalan konferensi tersebut.

Dalam setahun terakhir, alih-alih mendukung Pemerintahan Mansour Hadi, UEA justru menyokong Dewan Transisi Selatan; Dewan yang berupaya melepaskan diri dari Yaman dan mengumumkan kemerdekaan.

Konferensi virtual itu sendiri dikecam keras oleh Yaman. Orang-orang Yaman menyatakan, konferensi itu adalah upaya Saudi untuk memperbaiki citranya usai melakukan serangkaian kejahatan perang di Yaman.

Kelompok Ansharullah juga menyindir pedas konferensi di Riyadh tersebut. Seorang petinggi Ansharullah, Muhammad Abdussalam, menyatakan bahwa konferensi itu menunjukkan watak koalisi agresor sebagai pengemis.

Dia menegaskan, bantuan nyata untuk Yaman adalah mencabut blokade atas negara itu dan menghentikan agresi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *