Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Tak Sepakat ‘Opsi Gila’ Trump Setop Gelombang Unjuk Rasa, Menhan AS Terancam Kehilangan Jabatannya

Tak Sepakat 'Opsi Gila' Trump Setop Gelombang Unjuk Rasa, Menhan AS Terancam Kehilangan Jabatannya

POROS PERLAWANAN – Setelah Menteri Pertahanan AS, Mark Esper mengutarakan penentangannya terhadap opsi Donald Trump untuk menangani unjuk rasa, Gedung Putih secara tidak langsung mengancam akan melengserkannya.

“Menteri Pertahanan Esper tetap bertahan di posisinya. Namun jika Presiden kehilangan kepercayaan kepada dirinya, kami akan mengabari kalian,” kata Jubir Gedung Putih kepada wartawan, seperti dilansir Fars.

Sejak memasuki Gedung Putih, Trump tidak tahan terhadap penentangan sekecil apa pun terhadap pandangannya. Dia telah memecat sejumlah penasihat dan stafnya hanya karena alasan ini.

Kemungkinan pemecatan Esper bergulir setelah ia menentang pandangan Trump untuk menghentikan gelombang unjuk rasa. Trump berencana menggunakan sebuah UU khusus guna mengerahkan Tentara AS.

Pada hari Rabu 3 Juni kemarin, Esper menyatakan dirinya menentang penggunaan “UU Pemberontakan 1807” untuk meredam demonstrasi.

UU Pemberontakan 1807 memberi kewenangan kepada Presiden AS untuk mengerahkan Tentara dan Garda Nasional guna mengatasi ketidakamanan sipil, pemberontakan, atau kerusuhan.

“Saya tidak mendukung penggunaan UU Pemberontakan ini,” kata Esper, menanggapi statemen Trump soal kemungkinan ia menggunakan wewenangnya.

Meski demikian, Esper tetap mendukung penggunaan UU ini sebagai “jalan keluar terakhir.”

“Pengerahan tentara hanya bisa dilakukan dalam kondisi paling darurat dan sebagai jalan keluar terakhir yang bisa digunakan,” ucapnya.

Sebelum ini, Esper juga menyatakan dirinya “cuci tangan” dari aksi selfie kontroversial Trump di depan Gereja St. John, Washington.

“Saat kami pergi menuju gereja, saya sama sekali tidak tahu menahu niat Presiden. Andai saja Presiden memberitahu kami terlebih dahulu,” kata Esper.

Beberapa hari lalu, Trump mengerahkan Tentara AS untuk membubarkan pengunjuk rasa di sekitar Gedung Putih, hanya agar dia bisa berjalan ke gereja dan berfoto sambil membawa Alkitab.

Seorang sumber di Gedung Putih mengatakan kepada CNN, Trump gusar mendengar bocornya kabar bahwa ia bersembunyi di bunker Gedung Putih. Dia marah karena kabar itu membuatnya tampak lemah. Sebab itu, ia ingin keluar dari Gedung Putih dan berfoto di Gereja St. John untuk mengesankan dirinya sebagai “presiden tangguh.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *