Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Kelompok Kristen Lebanon Bela Hizbullah dari Serangan Fitnah Provokatif Penentang Rekonsiliasi yang Haus Kekuasaan

Kelompok Kristen Lebanon Bela Hizbullah dari Serangan Fitnah Provokatif Penentang Rekonsiliasi yang Haus Kekuasaan

POROS PERLAWANAN – Kelompok Kristen Free Patriotic Movement (al-Wathani al-Hurr) pimpinan Gebran Bassil mengkritik keras Ketua Partai Lebanese Forces (al-Quwwat al-Lubnaniyah) Samir Geagea, atas serangan verbalnya terhadap Hizbullah.

Dikutip Fars dari Lebanon24, Geagea pada Minggu 6 September berupaya mengambinghitamkan Hizbullah atas semua krisis dan problem Lebanon.

Geagea juga menuding Hizbullah “melakukan intervensi terbuka di negara-negara Arab, menjalankan program Iran, dan menanamkan pengaruh di kawasan Arab”.

FPM dalam statemennya menyatakan, ”Geagea adalah pribadi negatif yang meracuni atmosfer penuh harapan. Tiada hari yang di dalamnya ia mengajukan satu pun ide positif. Ucapannya kosong dari segala rencana dan gagasan baik, dan justru dipenuhi dusta, provokasi, dan tuduhan.”

“Tiap kali sebuah proses positif untuk mengatasi masalah Lebanon dimulai, Geagea menebar keputusasaan dengan ucapan-ucapannya. Dia selalu menyerang (pihak-pihak lain) dalam setiap peringatan gugurnya personel LF. Pada hakikatnya, dia telah melupakan para martir. Bahkan, lebih tepat jika dikatakan bahwa mayoritas martir gugur gara-gara dirinya. Tidak sepatutnya jika kita menyebut nama para martir yang gugur akibat muslihat Geagea.”

“Orang ini bukan pribadi konstruktif dan tidak pernah menyampaikan solusi atau proyek di bidang ekonomi, keuangan, dan selainnya. Dia mencopet uang dari kocek kita untuk membeli istana dan properti…Para milisinya setiap tahun menimbun sampah-sampah beracun di gunung-gunung Lebanon.”

FPM menyebut Ketua LF ini menentang segala bentuk rekonsiliasi antara kelompok-kelompok Lebanon. Jika Geagea bisa, kata FPM, ia akan mengacaukan segala upaya rekonsiliasi.

“Geagea membenci Perjanjian Mar Mikhael, sebab perjanjian ini mengakrabkan orang-orang Lebanon. Dia juga mengecam rekonsiliasi antara Kristen, sebab itu membuatnya tidak bisa meraih kekuasaan,” lanjut FPM.

Sekitar 13 tahun lalu, menyusul terjadinya ketegangan politik pasca diterornya Rafik Hariri, Sekjen Hizbullah Sayyid Hasan Nasrullah dan Pemimpin FPM saat itu, Michael Aoun, bertemu di Gereja Mar Mikhael. Kedua tokoh ini lalu menandatangani kesepakatan persatuan antara dua kelompok.

Di akhir statemen, FPM menegaskan bahwa orang-orang haus kekuasaan seperti Geagea hanya bisa berkuasa dengan menghancurkan Lebanon. Namun, berkat adanya tekad-tekad kukuh rakyat, negara ini tidak akan runtuh.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *