Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Kelompok Perlawanan Irak Ancam Hancurkan Fasilitas Israel dan AS di Wilayah Kurdistan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, Kelompok Perlawanan Irak Harakat Hizbullah Nujaba mengancam akan menargetkan posisi Israel dan pangkalan militer AS di wilayah Kurdistan di utara Irak.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin kemarin, pendiri dan Sekretaris Jenderal Gerakan tersebut, Akram al-Kaabi mengatakan bahwa instalasi Israel dan Amerika di daerah yang dikendalikan oleh Partai Demokratik Kurdistan (KDP) pimpinan Masoud Barzani bisa menjadi target.

“Dengan menjadi tuan rumah pangkalan militer AS dan posisi agen mata-mata (Israel) Mossad, para pemimpin wilayah Kurdistan Irak tidak hanya membahayakan keamanan rakyat Irak utara tetapi juga telah mengubah daerah itu, yang dipenuhi mata-mata dan pasukan pendudukan, menjadi target yang sah bagi Kelompok Perlawanan Irak,” bunyi pernyataan itu.

Sabereen News, konglomerat media yang berafiliasi dengan faksi-faksi Perlawanan di Irak, menerbitkan pernyataan itu, melaporkan bahwa unit Hubungan Luar Negeri Nujaba telah mengancam Barzani, politisi veteran Kurdi yang telah memimpin KDP sejak 1979.

Karikatur yang menyertai pernyataan itu menunjukkan wajah tersenyum Barzani, dengan dua gagak bertanda Israel dan AS duduk di kepalanya, sementara ia mengundang gagak jahat lainnya ke lingkungan pengaruhnya.

Itu juga menggambarkan Komandan Gerakan Perlawanan Nujaba yang memerintahkan pasukannya untuk menghancurkan sarang burung gagak yang bertengger di atas kepala pemimpin Kurdi itu.

KDP belum bereaksi terhadap pernyataan yang dikeluarkan Nujaba.

Desember lalu, Anggota Parlemen Irak Ali al-Fatlawi mengatakan bahwa akan sah bagi Kelompok Perlawanan anti-teror negara itu, yang merupakan bagian dari Unit Mobilisasi Populer (PMU) atau Hashd al-Sha’abi, memaksa pasukan militer pimpinan AS untuk menarik diri dari negara Arab.

Dia mengatakan penarikan pasukan Amerika dari Irak tidak dapat dinegosiasikan, terutama karena mantan Perdana Menteri Irak, Adel Abdul-Mahdi telah memintanya dan parlemen juga mengeluarkan resolusi yang menyerukan penarikan penuh pasukan pendudukan.

Setelah Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran melancarkan serangan terhadap fasilitas rahasia Mossad di Arbil, Ibu ko Kota wilayah Kurdistan Irak pada pertengahan Maret, al-Kaabi mengatakan fakta bahwa wilayah tersebut “memberikan perlindungan kepada agen Mossad” membuatnya sah untuk pihak mana pun yang menargetkan “mata-mata Zionis”.

Operasi Arbil menargetkan “sarang Zionis” yang telah “berlindung dengan keluarga terkenal untuk melakukan operasi tentara bayaran mereka”, katanya, mengacu pada keluarga Barzani, yang telah mendominasi politik Kurdistan Irak selama beberapa dekade.

Para pengunjuk rasa yang marah turun ke jalan dan membakar kantor KDP di Baghdad pada Maret menyusul cuitan mantan kandidat parlemen KDP, Naif Jardo Ahmed al-Gagari, yang menghina ulama Irak, Ayatullah Ali al-Sistani.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *