Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Kemenlu Iran: Kegiatan Militer Amerika Picu Ketegangan dan Seret Kawasan dalam Situasi Bencana

Abbas Mousavi

POROS PERLAWANAN – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran, Abbas Mousavi memperingatkan gerakan militer Amerika di Irak dapat menyeret Timur Tengah ke dalam situasi bencana di tengah-tengah krisis virus Corona. Khususnya setelah tentara Amerika mengerahkan sistem rudal Patriot, di Pangkalan Ein al-Asad.

“Kegiatan militer Amerika ini bertentangan dengan posisi resmi Pemerintah Irak, parlemen dan rakyat,” terang Mousavi, Rabu 1 April kemarin.

Departemen Luar Negeri Iran menuntut agar pasukan Amerika menghormati kehendak Pemerintah dan rakyat Irak, yang menyerukan penarikan pasukan AS dari negaranya, dan segera berhenti menjadi pemicu ketegangan di wilayah itu.

Informasi yang dilansir Al-Mayadeen mengatakan, mulai Rabu kemarin, sistem tersebut sudah dipasang di Ein Al-Assad, tanpa persetujuan resmi Irak.

Kepala Pemerintahan sementara, Adel Abdul Mahdi memperingatkan bahayanya melakukan tindakan militer apapun, tanpa persetujuan Pemerintah Irak.

Tanggal 8 Januari lalu, Pangkalan Ein Al-Assad, di Anbar, Irak yang merupakan markas pasukan Amerika dibombardir oleh Iran, sebagai respons atas pembunuhan petinggi IRGC, Jenderal Qassem Soleimani dan para koleganya di Baghdad.

Setelah tragedi pembunuhan Soleimani, Parlemen Irak bersepakat mengakhiri kehadiran pasukan asing, terutama pasukan Amerika di tanah Irak, serta mencegahnya menggunakan tanah, perairan dan udara Irak dengan alasan apapun.

Sementara di Pangkalan Habbaniya, berdasarkan laporan koresponden Al-Mayadeen, pasukan Amerika sudah mengemas tas mereka, untuk meninggalkan pangkalan udara tertua itu dan menyerahkannya kepada Irak secara resmi dalam minggu ini.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *