Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Kenapa Sebagian Faksi Palestina Boikot Pertemuan di Mesir?

Kenapa Sebagian Faksi Palestina Boikot Pertemuan di Mesir?

POROS PERLAWANAN – Jurnalis al-Alam melaporkan bahwa berbarengan dengan diadakannya pertemuan para Sekjen faksi-faksi Palestina di Kairo, Jihad Islam bersama Front Rakyat Pembebasan Palestina dan faksi Saeqeh mengadakan konferensi pers di Gaza.

Dalam konferensi pers tersebut, 3 faksi ini menjelaskan alasan mereka memboikot pertemuan di Mesir. Alasan utama mereka adalah berlanjutnya kebijakan Otoritas Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) dalam mengejar para pejuang Perlawanan di Tepi Barat.

“Jihad Islam menyatakan PNA sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kegagalan pertemuan (di Mesir) ini. PNA sejak awal telah membuat pertemuan ini gagal, sebab sebelum dimulainya pertemuan, PNA bersikeras melanjutkan penangkapan para pejuang Perlawanan dan pengambilan tindakan hukum atas warga,” kata seorang petinggi Jihad Islam, Khidr Habib kepada al-Alam.

Hal yang patut diperhatikan adalah partisipasi Hamas dalam pertemuan di Kairo, kendati sebagian faksi Palestina memboikotnya. Namun faksi-faksi ini menjelaskan bahwa Hamas hadir di Mesir untuk mendukung Jihad Islam dalam hal tuntutan sahnya berupa pembebasan para anggotanya dari penjara-penjara PNA.

Seorang petinggi Hamas, Zakaria Abu Muammar mengatakan, ”Keikutsertaan Hamas dalam pertemuan hari ini (Minggu) di Kairo dilakukan dalam rangka ini… Kami di pertemuan Kairo untuk menegaskan tuntutan ini. Ini adalah tuntutan sah dan adil, juga dikehendaki oleh semua warga Palestina. Mereka menuntut penutupan kebijakan memalukan ini; kebijakan penangkapan politis yang tidak boleh diulang ini.”

Meski tidak hadir di Kairo, Jihad Islam menyatakan akan tetap mengapresiasi partisipasi faksi-faksi lain dalam pertemuan tersebut. Tentu dengan syarat pertemuan itu mengakui hak Jihad Islam untuk melawan Rezim Zionis dan tidak mengusik hak tersebut.

Jihad Islam menyatakan bahwa dengan diadakannya pertemuan nasional baru apa pun, ada kesempatan bagi rakyat Palestina untuk mengembalikan kesolidan di peta politik Palestina. Namun jika output pertemuan Kairo didasari penangkapan-penangkapan politis, bagaimana bisa pertemuan itu membuat senang rakyat Palestina?

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *