Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Kesepakatan Damai Kairo-Tel Aviv Dirobek di Parlemen Mesir

Kesepakatan Damai Kairo-Tel Aviv Dirobek di Parlemen Mesir

POROS PERLAWANAN– Dalam sidang umum di Parlemen dan di hadapan PM Mesir, seorang legislator merobek surat kesepakatan damai antara Kairo dan Tel Aviv.

“Kesepakatan normalisasi (dengan Israel) telah membuat Mesir tak bisa berbuat apa-apa serta tidak membawa manfaat. Kita harus merobeknya demi keamanan nasional Mesir dan Dunia Arab,” kata Dhiyauddin Dawud, al-Alam melaporkan.

“Pemindahan paksa (warga Gaza) bukan satu-satunya bahaya. Kita tidak bisa melupakan hari-hari dan saat-saat lalu, sebab kejadian-kejadian ini telah membangunkan nurani anak-anak dan pemuda kita. Ini akan terpatri dalam nurani hingga kemenangan nyata diraih. Ucapan ini bukan untuk memprovokasi emosi, namun suatu hari kelak kemenangan akan tiba. Kita harus mewariskan konsep-konsep ini untuk anak-anak kita.”

Dawud menyinggung permintaan para pimpinan Palestina agar gerbang Rafah dibuka, seraya menegaskan,”Perlintasan Rafah adalah bagian dari kesepakatan ini dan memiliki tahap-tahap keamanan. Jika kesepakatan ini mengancam keamanan nasional Mesir, kita harus mengambil alih kontrol perlintasan Rafah dari dua sisi. Kita tidak boleh melanjutkan tekanan terhadap perlintasan Rafah, karena kondisi sudah tiba ke tahap ledakan.”

Sementara itu, anggota Kantor Politik Hamas, Musa Abu Marzouq mengatakan,”Sebagian besar dari 50 tawanan yang akan dibebaskan Hamas adalah warga negara asing.”

“Untuk setiap satu tawanan, sebanyak 3 tawanan Palestina akan dibebaskan dari penjara-penjara Israel,” kata Abu Marzouq dalam wawancara dengan Palestine Today.

“Rezim Israel tidak memiliki rasa kemanusiaan. Kami memaksa mereka agar bantuan-bantuan kemanusiaan bisa masuk ke seluruh Jalur Gaza.”

Dalam wawancara tersebut, Abu Marzouq meyakinkan semua tahanan Palestina di penjara Israel bahwa mereka akan dibebaskan.

Berdasarkan kesepakatan terbaru antara Hamas dan Tel Aviv, 50 tawanan wanita dan anak Israel di bawah umur 19 tahun akan ditukar dengan 150 tawanan wanita dan anak Palestina berusia di bawah 19 tahun.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *