Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Klaim ‘Sudah Belajar Hidup di Bawah Sanksi’, Moskow Tegaskan Siap Balas Setiap Sanksi Barat

Klaim 'Sudah Belajar Hidup di Bawah Sanksi', Moskow Tegaskan Siap Balas Setiap Sanksi Barat

POROS PERLAWANAN – Wakil Tetap Rusia di PBB, Vassily Nebenzia memperingatkan bahwa jika negaranya dijatuhi sanksi, bukan hanya Rusia saja yang akan dirugikan, karena Moskow pun akan melakukan reaksi serupa.

Dilansir Fars, Nebenzia menegaskan bahwa Rusia akan membalas setiap sanksi Barat dan berkata, ”Moskow sudah belajar hidup di bawah sanksi-sanksi. Jika mereka menjatuhkan sanksi, bukan hanya Rusia saja yang akan menderita kerugian.”

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa AS dan NATO tidak memerhatikan kekhawatiran-kekhawatiran Rusia. Menurutnya, mereka hanya memikirkan hak kebebasan negara-negara untuk memilih cara memastikan keamanan mereka.

Ia menambahkan, Rusia dari dekat sedang menganalisis tanggapan-tanggapan AS serta NATO terhadap tawaran-tawaran Moskow. Putin kembali menegaskan tuntutan negaranya agar NATO tidak diperluas ke arah timur.

“Rusia tengah menganalisis jawaban-jawaban tertulis AS dan NATO. Namun sebelum ini sudah terlihat bahwa kekhawatiran-kekhawatiran utama Rusia diabaikan,” kata Putin.

“NATO hanya menyinggung hak negara-negara untuk bebas memilih. Namun Anda tidak bisa memperkuat keamanan satu pihak dengan mengorbankan keamanan pihak lain,” imbuhnya.

“Kami tidak menyaksikan perhatian memadai terhadap 3 tuntutan kunci kami, yaitu larangan perluasan NATO, larangan penempatan sistem persenjataan ofensif di dekat perbatasan Rusia, dan kembalinya infrastruktur militer (Timur) Uni Eropa kepada kondisi tahun 1997.”

Menurut Putin, sistem peluncur rudal di Rumania dan Polandia mengancam keamanan Rusia. Ia mengatakan, ”Washington berusaha menjegal Rusia dan memanfaatkan Ukraina sebagai alat untuk tujuan ini.”

AS dan para sekutunya berkali-kali meningkatkan eskalasi di kawasan ini dengan cara menjual senjata kepada Ukraina. Dalam beberapa tahun terakhir, AS menjual berbagai senjata, terutama rudal antitank Javelin, kepada Tentara Ukraina.

Jubir Istana Kremlin, Dmitry Peskov pada Senin lalu meminta agar AS menghentikan peningkatan eskalasi di sekitar Ukraina.

“Media-media AS dalam beberapa bulan terakhir memublikasikan sejumlah besar kabar yang belum dikonfirmasi, diselewengkan, bohong, dan provokatif terkait apa yang sedang terjadi di Ukraina dan sekitarnya,” kata Peskov.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *