Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Legislator Kristen Lebanon Tanggapi Pedas Niat Washington ‘Bantu Beirut’

POROS PERLAWANAN – Beberapa saat setelah tersiar kabar bahwa Hizbullah mengimpor BBM dari Iran, Istana Kepresidenan Lebanon mengumumkan, Presiden Michel Aoun telah dihubungi Dubes AS, Dorothy Shea.

El-Nashra melaporkan, Shea memberitahu Aoun bahwa Pemerintah AS siap memasok listrik dari Yordania dan gas dari Mesir untuk Lebanon.

Dilansir Fars, anggota Parlemen Lebanon Cesar Maalouf menanggapi pedas tawaran AS itu. Menyindir Shea, ia berkata, ”Selamat tidur… Engkau sudah sangat terlambat. Lebanon sudah tenggelam sejak lama.”

Ditujukan kepada AS dan Prancis, legislator Kristen ini mengatakan, ”Kalian salah besar jika ingin menempatkan warga Palestina (di Lebanon)… Mereka berhak untuk pulang ke negara mereka.”

“Dalam krisis ini terlihat jelas siapa kawan dan musuh Lebanon… Kawan adalah yang membantu negara kita,” katanya kepada al-Mayadeen.

Terkait pengiriman BBM dari Iran ke Lebanon, ia berkata bahwa para sekutu Arab dan Barat “telah menjual Lebanon”.

“Israel adalah satu-satunya musuh Lebanon… Reaksi Israel terhadap kapal-kapal pengangkut bantuan Iran untuk Lebanon melanggar kedaulatan kita,” tandasnya.

“Kita menerima segala bantuan tanpa syarat untuk rakyat Lebanon. Iran tidak memaksakan syarat apa pun kepada pihak lain.”

Ia juga menyatakan, dari sisi etika dan kemanusiaan, persenjataan Hizbullah tak boleh ditentang.

Sementara itu, ulama Sunni sekaligus Ketua Forum Qauluna wa al-Amal, Ahmad al-Qattan mengkritik statemen-statemen yang mengecam pidato Sekjen Hizbullah.

Menurut al-Qattan, orang-orang ini memprotes kapal pemuat BBM Iran demi “menyenangkan AS dan musuh-musuh Lebanon, dengan dalih bahwa kiriman BBM itu akan membuat Lebanon disanksi lebih banyak”.

“Siapa yang mendapatkan untung dari (kehadiran) AS di Lebanon? Dalam krisis ini, adakah yang diperoleh Lebanon selain blokade?” kata al-Qattan.

Ia berterima kasih kepada Iran dan berkata, ”Kita semua mendengar bahwa kapal dari Iran tengah menuju Lebanon. Karena kita kuat di Lebanon, maka kita katakan bahwa kapal itu adalah teritori Lebanon, sehingga musuh harus berpikir sejuta kali sebelum mengusiknya.”

Al-Qattan menyatakan, sebagian pihak di Lebanon menginginkan negara ini bergantung kepada AS dan musuh. Namun, ia mengingatkan, “para antek AS harus mengambil pelajaran dari para kaki tangan negara ini di Afghanistan dan negara-negara lain”.

“Jika kita harus memilih antara antrean kehinaan (untuk mendapatkan BBM) dan kiriman BBM dari sebuah negara, tentu kita akan berterima kasih kepada negara mana pun yang mengirim bantuan untuk kita. Sekarang juga kita berkata, ’Terima kasih, Iran’,”pungkasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *