Loading

Ketik untuk mencari

Rusia Suriah

Lewat Campur Tangan Turki, Teroris Suriah Resmi ‘Diundang’ ke Ukraina untuk Keroyok Rusia

Lewat Campur Tangan Turki, Teroris Suriah Resmi 'Diundang' ke Ukraina untuk Keroyok Rusia

POROS PERLAWANAN – Dikutip Fars dari Sputnik, sebuah sumber diplomatik dan militer Rusia menyatakan bahwa sejumlah personel keamanan Ukraina dan perwira intelijen Turki baru-baru ini telah pergi ke utara Suriah dan menemui para pemimpin teroris.

Menurut Sputnik, mereka memasuki kota Afrin dan A’zaz di utara Provinsi Aleppo. Mereka bertemu dengan kelompok-kelompok teroris di sana untuk merekrut serta mengirim mereka ke Ukraina.

“Tim keamanan-intelijen Turki dan Ukraina pergi ke pangkalan Tsairun, yang merupakan bagian dari kelompok al-Jaish al-Watani al-Suri, dan bertemu dengan para pemimpinnya. Kelompok ini termasuk yang mendapatkan sokongan dari Militer Turki. Mereka juga bertemu dengan para pemimpin kelompok bersenjata Sultan Murad, Jaish al-Muhajirin, dan al-Anshar,” papar sumber tersebut.

Dalam pertemuan itu, mereka membahas peluang pelatihan, pemberian senjata, dan pengiriman para teroris ke Ukraina untuk berperang melawan Rusia bersama Tentara Ukraina. Mereka juga berencana untuk bertemu dengan para pemimpin kelompok-kelompok lain.

Sumber ini menyatakan, Otoritas Ukraina telah memberikan hak suaka kepada para teroris internasional yang bertempur di Suriah. Mengutip dari para pakar, Sputnik memberitakan bahwa saat ini, Ukraina adalah tempat berlindung 1.000 anggota kelompok teroris dan ekstremis.

Pakar urusan Suriah, Muhammad Kamal al-Jafa dalam wawancara dengan al-Mayadeen berkata, sejumlah besar teroris utara Suriah telah siap dikirim ke Ukraina. Ia berpendapat, dengan mengirim teroris Suriah, Turki telah melibatkan diri sepenuhnya dalam perang Ukraina. Selain itu, Turki juga telah mengirimkan drone-drone Birqadar kepada Militer Ukraina.

Al-Jafa menambahkan, dengan langkah ini Turki akan mengubah Ukraina menjadi tempat berkumpulnya teroris multikebangsaan; sesuatu yang dalam jangka panjang justru akan merugikan Ukraina sendiri.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *