Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Maariv: Netanyahu Ubah Israel Jadi Kapal yang Mengarah ke Gunung Es

Maariv: Netanyahu Ubah Israel Jadi Kapal yang Mengarah ke Gunung Es

POROS PERLAWANAN– Harian Maarif menyatakan bahwa Israel “tengah menghadapi ancaman eksistensional paling serius sejak dibentuk pada 1948.”

Diberitakan Fars, harian berbahasa Ibrani ini menyinggung kebijakan-kebijakan PM Benyamin Netanyahu dan menyatakan,”Netanyahu adalah bakteri predator yang melenyapkan segala hal yang baik. Dia adalah mesin beracun yang menghancurkan kita dari dalam. Netanyahu mengubah Israel dari sebuah sistem multipartai dan koalisi menjadi sebuah kapal yang tengah bergerak ke arah gunung es.”

Sehubungan dengan ini, harian Haaretz juga menulis:”Israel dalam keadaan bingung. Israel tidak memiliki visi, strategi, dan tujuan, seolah ia adalah seorang pilot mabuk yang terbang dengan pesawat penumpang di saat para pramugarinya memejamkan mata. Kejadian-kejadian saat ini adalah sebuah kegilaan total.”

Haaretz lalu mengutip dari mantan PM Israel Ehud Barak yang berkata,”Israel berada dalam kondisi darurat sejati dan puncak krisis yang terus meluas. Tak ada akhir yang bisa dibayangkan untuk krisis ini. Krisis dimulai sejak 7 Oktober. Kini, di tengah inkompetensi strategis para pimpinan politik, krisis ini berubah menjadi perang yang sepertinya adalah kekalahan terbesar kita dalam sejarah.”

“Jika Pemerintahan gagal ini terus berlanjut, dalam beberapa bulan mungkin kita akan menemukan diri kita di kedalaman sejumlah front yang berkobar. Perang Gaza masih berlanjut tanpa sebuah solusi jelas. Konfrontasi dengan Hizbullah di utara terus melebar. Ada kemungkinan bahwa Intifada III akan terjadi. Ansharullah dan Perlawanan Irak juga terus melanjutkan serangan mereka. Iran sebelum ini juga menunjukkan kesiapannya untuk menyerang langsung kita dalam serangan rudal dan dronenya pada April silam.”

Barak menegaskan bahwa kesepakatan pertukaran tawanan harus segera ditandatangani. Ia menambahkan,”Kita masih berjarak jauh dari akhir perang Gaza. Menurut ucapan Kepala Dewan Keamanan Nasional masih ada 7 bulan, atau beberapa tahun menurut Benny Ganzt sebelum perang ini berakhir. hingga saat itu tiba, para tawanan akan kembali dalam peti mati, atau bernasib serupa dengan Ron Arad (serdadu Israel yang hilang sejak Oktober 1986).”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *