Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Mantan Direktur Mossad: Saya Lebih Percaya Ucapan Nasrallah daripada Netanyahu

Mantan Direktur Mossad: Saya Lebih Percaya Ucapan Nasrallah daripada Netanyahu

POROS PERLAWANAN– Diberitakan Mehr, mantan Direktur Mossad Tamir Pardo dalam sebuah pernyataan media menyebut PM Benyamin Netanyahu sebagai dalang terancamnya eksistensi Israel.

Al-Mayadeen melaporkan, dalam wawancara dengan Kanal 12 Israel pada Jumat malam 21 Juni, Pardo mengkritik kebijakan-kebijakan Netanyahu dan mengatakan,”Dalam bidang apa pun, Netanyahu tak memiliki program dan strategi jelas untuk mengatur urusan. Ia menggiring Israel ke arah kekacauan domestik.”

“Netanyahu tidak peduli kepada orang-orang lain. Dia hanya memikirkan tujuan-tujuan pribadinya. Dia tidak mementingkan Pemerintahan. Netanyahu menyeret kita menuju sebuah bencana besar.”

Di bagian lain wawancaranya, Pardo menyinggung pemahaman strategis Sekjen Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah. “Saya lebih memercayai kebenaran ucapan Nasrallah daripada omongan Netanyahu.”

Mantan Menteri Perang Israel Moshe Yaalon juga melancarkan serangan verbal pedas terhadap Netanyahu.

Dalam wawancara dengan Kanal 12, Yaalon mengecam kebijakan dalam dan luar negeri Netanyahu dalam memanajemen perang di utara dan selatan Tanah Pendudukan.

“Sejak Israel didirikan, kita tidak pernah melihat krisis semacam ini. Pada hakikatnya, kita sedang mengalami kekosongan kekuasaan,” tandas Yaalon.

Sementara itu, seorang Komandan Pasukan Cadangan Israel Yitzhak Barik mengkritik keras rencana Netanyahu untuk menyerang Lebanon.

“Forum-forum politik-militer yang menyebabkan kekalahan terbesar dan bencana bagi Israel pada 7 Oktober ingin mengulang kekalahan lagi, namun kali ini dengan cara yang lebih membahayakan,” kata Barik.

Menurutnya, rencana Kepala Staf Umum Militer Israel dan Menteri Perang yang disetujui Netanyahu untuk menyerang Hizbullah, akan memicu perang regional di 6 front bagi Tel Aviv dan bisa membawa Israel kepada kehancuran.

Barik menilai, “proyek bunuh diri kolektif” ini dirancang Halevi, Gallant, dan Netanyahu lantaran mereka sudah tidak punya apa-apa. Sebab itu, mereka mempertaruhkan nasib Israel dan akan membawa semua orang bersama mereka menuju kebinasaan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *