Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Media Zionis: Fatah Mulai Bicara Opsi Angkat Senjata

Media Zionis: Fatah Mulai Bicara Opsi Angkat Senjata

POROS PERLAWANAN – Kanal 13 Israel dalam laporan tentang perkembangan Tepi Barat menyatakan, sebagian elemen keamanan Pemerintah Otonomi Palestina (PNA) berpartisipasi dalam operasi-operasi anti-Zionis. Kanal ini mengungkap kekhawatirannya dan menambahkan bahwa Fatah secara terbuka telah bicara soal mengangkat senjata.

Dilansir al-Alam, Kanal 13 menyebut bahwa Pemimpin Fatah, Mahmoud Abbas “tengah melakukan kekeliruan yang dilakukan pendahulunya, Yaser Arafat”.

Pernyataan bahwa Abbas mengulang kekeliruan Arafat terlontar di saat para aktivis Palestina meyakini bahwa mantan Pemimpin PLO itu diteror oleh Rezim Zionis.

Dalam peringatan kematian Arafat ke-14, seorang anggota Hamas, Hasam Badran menegaskan bahwa identifikasi dan pengungkapan orang di balik teror Arafat adalah hak legal bangsa Palestina.

Pada 18 tahun silam, Arafat meninggal secara misterius setelah dilarikan ke rumah sakit di Paris. Muncul laporan-laporan bahwa ia diracuni dengan polonium. Istrinya meminta dokter untuk membongkar makam Arafat dan mengambil sampel darinya untuk tujuan penyelidikan. Namun upayanya gagal.

Menurut Kanal 13, partisipasi elemen PNA dalam serangan-serangan terhadap Tentara Israel akhir-akhir ini “bukan hal kebetulan”.

“Fatah melalui laman-laman pribadinya di medsos dan pemberitaan televisi mengajak orang-orang Palestina untuk melakukan serangan-serangan semacam ini,” kata Kanal 13.

Stasiun televisi ini menyatakan bahwa berdasarkan kesepakatan keamanan antara PNA dan Israel, Tel Aviv berharap Ramallah menghadapi pasukan Perlawanan Palestina. Namun anasir PNA justru berpihak kepada para pejuang dan pemuda Palestina.

“Pada hakikatnya, PNA tengah mempersiapkan lahan untuk mengubah pendiriannya,” lanjut Kanal 13.

Kanal ini mengingatkan, dahulu Abbas melarang pasukan keamanan Palestina ikut menyerang Tentara Israel. Sebab itu, ia membubarkan sayap militer Fatah, Brigade al-Aqsa. Di masa itu, PNA sendiri yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan Tepi Barat. Namun setelah berlalunya satu dekade, tampaknya Abbas mengulang kekeliruan Arafat, sebab berdasarkan klaim Kanal 13, “Abbas mengizinkan pasukan PNA dan Fatah untuk ikut menyerang Zionis”.

Badan-badan keamanan Israel berharap bahwa hal ini tidak menjadi sebuah fenomena membahayakan atas mereka. Namun statistik yang ada membuktikan sebaliknya. Sebanyak 17 orang dari pasukan keamanan PNA terlibat dalam serangan terhadap Zionis akhir-akhir ini. Bahkan 3 dari mereka telah gugur. Yang terbaru adalah Ahmad Abed, yang telah membunuh seorang perwira Israel di dekat pos pemeriksaan al-Jalama di Nablus, Tepi Barat.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *