Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Media Zionis: Soliditas Militer Israel Tak Bakal Pulih Seperti Semula

Media Zionis: Soliditas Militer Israel Tak Bakal Pulih Seperti Semula

POROS PERLAWANAN – Meluasnya pembangkangan di tengah kalangan Militer Israel, yang dipicu kengototan Netanyahu untuk melanjutkan reformasi yudisial, telah mencapai batas sedemikian rupa sehingga forum-forum Zionis berbicara soal pukulan telak terhadap soliditas atau kekompakan Militer Israel.

Dilaporkan Fars, harian Yedioth Ahronoth dalam artikelnya menulis, ”Ada satu hal yang sudah jelas, yaitu bahwa kekompakan Militer Israel telah dihantam secara telak, bahkan jika kinerjanya akan pulih seperti dahulu”.

“Kepala Staf Umum Herzi Halevi berada dalam posisi dilematis. Jika ia memperingatkan situasi terkini yang dihadapi Militer, ia akan dituding bekerja sama dengan kubu oposisi. Namun jika ia meminimalkan ancaman secara optimal, ia akan dituduh tidak melakukan perlawanan memadai kepada Netanyahu”, imbuh Yedioth Ahronoth.

Sejak kembali menjabat sebagai Perdana Menteri, Netanyahu menyatakan tidak akan menghentikan proyek reformasi yudisial, kendati proyek ini memicu gelombang besar demo menentang Kabinetnya. Sikap keras kepala Netanyahu membuat mantan Kepala Shin Bet, Nadav Argaman menyebut proyek ini sebagai mukadimah terjadinya perang saudara.

Menurut Yedioth Ahronoth, krisis politik-sosial telah menyebabkan Militer Israel berubah dari lembaga yang menyatukan semua lapisan masyarakat Zionis menjadi lembaga yang kacau balau dan inferior.

Harian ini berpendapat, berkurangnya jumlah personel pilot di Angkatan Udara secara mencolok merupakan sebuah pukulan strategis terhadap Militer Israel.

“Tak seorang pun di Militer Israel yang memiliki informasi akurat bahwa jika reformasi yudisial akan disahkan dalam pembacaan ketiga nanti, apa yang akan terjadi? Apakah ratusan orang lain akan benar-benar membuktikan ancaman mereka?”

Di akhir laporannya, Yedioth Ahronot menulis bahwa dengan berlanjutnya gelombang protes di tengah kader Angkatan Udara Israel, Halevi harus mengibarkan “bendera merah” sebagai tanda munculnya konflik dan krisis.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *