Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Menlu Rusia Imbau Barat Hentikan ‘Bualan Menipu’ Soal Ukraina

Menlu Rusia Imbau Barat Hentikan 'Bualan Menipu' Soal Ukraina

POROS PERLAWANAN – Menlu Rusia, Sergey Lavrov mengatakan, Rusia meminta NATO untuk mengeluarkan pasukan asing, senjata, dan peralatan militer dari Bulgaria dan Rumania, sebab dua negara ini bukan anggota NATO di tahun 1997.

“Ini terkait keluarnya pasukan, peralatan, dan senjata asing serta langkah-langkah lain yang bertujuan mengembalikan kondisi negara-negara yang bukan anggota NATO sebelum 1997. Di antaranya adalah Bulgaria dan Rumania,” kata Lavrov dalam jumpa pers usai bertemu Menlu AS, dilansir Fars.

Pada 17 Desember tahun lalu, Kemenlu Rusia memublikasikan draf kesepakatan soal jaminan keamanan antara Moskow dan Washington. Draf ini berhubungan dengan kepastian akan keamanan Rusia dan negara-negara anggota NATO.

Di tahun 1997, Moskow dan blok Barat meneken aturan tentang hubungan bilateral, kerja sama, dan keamanan antara NATO dan Federasi Rusia. Berdasarkan aturan ini, kedua belah pihak tidak menganggap pihak lain sebagai musuh. Mereka juga telah mendefinisikan sebuah koridor untuk konsultasi, kerja sama, dan pengambilan keputusan bersama.

Hungaria, Polandia, dan Republik Ceko bergabung dengan NATO di tahun 1999. Bulgaria, Lithuania, Latvia, Rumania, Slovakia, Slovenia, dan Estonia menyusul ke NATO di tahun 2004.

Albania dan Kroasia bergabung dengan NATO di tahun 2009, sementara Montenegro ikut serta di tahun 2017. Makedonia Utara adalah negara terakhir yang bergabung dengan aliansi militer ini di tahun 2020.

Dalam jumpa pers itu, Lavrov berkata, ”Saat mengontak Prancis, Jerman, dan AS, Rusia meminta mereka untuk menghentikan penipuan soal tindakan-tindakan Ukraina.”

Sebelumnya, Wamenlu Rusia, Sergey Riyabkov menegaskan bahwa negaranya tidak gentar di hadapan AS. Hal ini diutarakannya saat tiba untuk melakukan pertemuan dengan diplomat-diplomat AS di Jenewa, untuk membicarakan ketegangan soal Ukraina.

Saat jurnalis stasiun televisi AS, CBS News bertanya, apakah Ukraina telah membuat Rusia takut, Riyabkov menjawab, ”Kami tidak takut kepada siapa pun, bahkan AS sekalipun.”

Pernyataan ini diucapkan Riyabkov sebelum pertemuan Menlu Rusia, Sergey Lavrov dan Menlu AS, Antony Blinken di Ibu Kota Swiss Jumat 21 Januari kemarin. Riyabkov juga mengatakan, Washington berjanji akan menanggapi usulan Moskow soal jaminan keamanan pada pekan mendatang.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *