Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat

Menteri Qatar Kecam Upaya Barat Paksakan Kampanye LGBTQ atas Doha

Menteri Qatar Kecam Upaya Barat Paksakan Kampanye LGBTQ atas Doha

POROS PERLAWANAN – Dalam wawancara dengan harian Jerman, BILD, Menteri Energi Qatar, Saad bin Sherida al-Kaabi mengecam keras upaya negara-negara Barat yang memaksakan kampanye LGBTQ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgener, Queer) atas negaranya.

“Agama Islam menentang keras LGBTQ dan memandangnya sebagai sesuatu yang buruk dan amoral,” kata al-Kaabi, dikutip al-Alam dari al-Khaleej Online.

“Barat tidak berhak untuk mendiktekan kehendak-kehendaknya atas negara kami untuk mengubah agama dan keyakinan kami,” imbuhnya.

“Tidak masalah jika kaum LGBTQ datang ke Qatar dan menonton Piala Dunia. Namun kami sebagai Muslim tidak menerima LGBTQ dalam agama kami.”

“Barat ingin mendiktekan kehendak-kehendaknya atas kami dengan menyeru Qatar untuk mengubah agama dan keyakinannya, serta melakukan apa yang dianggap benar oleh mereka.”

“Lalu bagaimana dengan hak saya sebagai seorang manusia dalam memilih agama, negara, anak-anak, dan keluarga? Barat ingin memaksa Qatar menerima kehendak dan pandangan-pandangannya,” tegas al-Kaabi.

Menteri Energi Qatar juga mengomentari tindakan Mendagri Jerman, Nancy Faeser, yang mengenakan ban pelangi lambang LGBTQ di lengannya saat hadir di salah satu stadion Piala Dunia Qatar.

“Saat melawat ke negara lain, saya sebagai seorang pejabat di Pemerintahan tidak boleh melakukan hal-hal yang mengganggu dan menyakiti negara tuan rumah,” sindir al-Kaabi.

Faeser menyalahgunakan posisinya sebagai diplomat untuk memasuki stadion Khalifa dengan mengenakan ban pelangi dan duduk di samping Ketua FIFA, Gianni Infantino.

FIFA sendiri telah melarang ban “One Love” yang melambangkan LGBTQ di Piala Dunia sebagai bentuk penghormatan terhadap hukum Islam di Qatar. Para Kapten Tim Nasional dilarang untuk mengenakan ban tersebut. Bahkan sebelum pertandingan, wasit sempat memeriksa Kapten Tim Jerman, Manuel Neuer.

Para suporter tim juga tidak diperbolehkan membawa bendera atau simbol-simbol LGBTQ ke dalam stadion.

Meski demikian, Faeser menutupi ban pelanginya dengan mengenakan jas. Setelah duduk di tribun khusus, ia pun membuka jas dan memamerkan ban pelangi tersebut untuk menunjukkan penentangannya terhadap aturan FIFA dan Qatar.

Dengan tindakan ini, pejabat Jerman itu telah sengaja merendahkan dan tidak menghormati aturan yang berlaku di sebuah negara Muslim.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *