Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Kremlin Kecam Rencana Barat ‘Adili’ Rusia Soal Perang Ukraina

POROS PERLAWANAN – Al-Alam melaporkan, lingkup konfrontasi antara Rusia dan Barat terkait Ukraina kini tak hanya terbatas di aspek militer saja, tapi juga telah merembet ke aspek hukum dan ekonomi.

Staf Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengumumkan bahwa ia bersama para partnernya di Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa akan mengkaji semua kemungkinan konstitusional untuk memaksa Rusia membayar ganti rugi karena “telah menghancurkan Ukraina”.

Borrell mengusulkan untuk menyimpan aset-aset Rusia yang disita guna merekonstruksi Ukraina. Menurut Borrell, aset-aset itu senilai 20 miliar Euro dan disita dari perangkat Pemerintah Moskow dan para pendukungnya.

Ia mengatakan bahwa jumlah ini belum termasuk 300 miliar Dolar, yang vonis penyitaaannya dari devisa finansial Bank Pusat Rusia akan dikeluarkan oleh Eropa.

Usul lain yang dikemukakan Borrell adalah dukungan terhadap gagasan pengadilan internasional untuk membahas “kejahatan perang Rusia” di Ukraina. Ia menyatakan bahwa pertama-tama Uni Eropa, lalu disusul PBB, akan membahas masalah ini dan menyepakatinya terlebih dahulu.

Gagasan mengadakan pengadilan internasional yang digulirkan Borrell, dan oleh Uni Eropa sebelum ini, mendapat kecaman keras dari pihak Rusia.

Jubir Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa segala upaya untuk mengadakan semacam pengadilan terhadap Rusia sama sekali tidak memiliki legalitas. Moskow tidak akan mengindahkannya, tapi justru akan mengutuknya.

Peskov menambahkan bahwa para periset Rusia dengan cermat tengah menghimpun bukti-bukti kejahatan perang yang dilakukan Kiev dalam perang Ukraina.

Menlu Rusia, Sergey Lavrov mengatakan bahwa ada ‘sidik jari’ Barat dalam perang melawan Moskow. Ia menambahkan, Washington dan NATO dengan mempersenjatai Ukraina serta memberikan pelatihan militer kepada Kiev praktis telah terlibat dalam perang versus Rusia. Dengan demikian, AS dari dalam Ukraina adalah ancaman bagi eksistensi Rusia.

“Hubungan (Rusia) dengan negara-negara Barat di masa lalu tidak akan pernah kembali seperti semula,” tegas Lavrov.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *