Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Moskow: Polandia Korbankan Kepentingan Rakyatnya demi Rusiafobia

Moskow: Polandia Korbankan Kepentingan Rakyatnya demi Rusiafobia

POROS PERLAWANAN – Wakil Ketua Dewan Keamanna Rusia, Dmitry Medvedev melayangkan peringatan soal potensi Polandia menjadi garis depan NATO untuk melawan Rusia.

Diberitakan Fars, Medvedev dalam artikelnya di Sputnik menulis, Otoritas Polandia secara destruktif telah memopulerkan sebuah versi palsu dari sejarah negara ini. Mereka secara keliru memandang Rusia sebagai “negara musuh”.

Mantan Presiden Rusia ini menambahkan, Polandia berharap bahwa dengan menumbalkan Ukraina, perannya di Eropa bisa meningkat secara signifikan. Meski mengaku mendukung Ukraina, namun Polandia menyerahkan biaya pengurusan para pengungsi Ukraina kepada AS, sementara Otoritas Warsawa sendiri tidak terburu-buru untuk menanamkan modal mereka.

“Otoritas Polandia siap mengorbankan keselamatan hidup warganya dan kepentingan ekonomi negara ini dengan menjalankan kebijakan Rusiafobia”, tulis Medvedev.

“Sama seperti negara-negara kawasan Baltik dan Ukraina, propaganda Polandia juga mengait-ngaitkan semua problem mereka dengan Rusia.”

“Polandia mengincar sebagian tanah Ukraina. Mereka menunjukkan sebuah peta terkait rencana ini di televisi Polandia,” imbuh Medvedev.

Ia memperingatkan, Polandia tengah menjadi garis depan NATO di hadapan Rusia. Hal ini, kata Medvedev, merupakan langkah yang membahayakan keamanan Eropa.

Medvedev menjelaskan, Polandia di tahun 2020 telah mengimpor 10 juta meter kubik gas dari Rusia. Di tahun ini, impor itu berkurang hingga 13 persen, sehingga kepentingan ekonomi negara ini menjadi tumbal keputusan politis yang keliru.

Ia pun mengungkit upaya Pemerintah Polandia untuk menghadang proyek gas bersama antara Rusia dan Jerman, yang disebut Nord Stream 2. Ia menyebut bahwa Warsawa bermimpi bisa mengirim gas cair AS untuk negara-negara Eropa.

“Pemerintah Polandia memandang konflik Ukraina sebagai alasan bagus untuk menghentikan segala proyek Rusia, juga untuk menjatuhkan sanksi atas Rusia serta menyulut perang dingin baru,” pungkas Medvedev.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *