Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Moskow Sebut Washington Tak Peduli Serdadu Negara-negara Lain Tewas di Ukraina

Moskow Sebut Washington Tak Peduli Serdadu Negara-negara Lain Tewas di Ukraina

POROS PERLAWANAN-Dewan Keamanan Nasional Rusia menegaskan, AS dengan begitu mudah membahayakan nyawa para serdadu negara-negara anggota NATO.

Dikutip Mehr dari Sputnik, Dewan Keamanan Nasional Rusia menyindir dominasi AS di NATO dan menyatakan,”Tanpa membahayakan nyawa serdadunya sendiri, AS dengan gampang mengirim para serdadu dari negara-negara anggota NATO menuju kematian.”

Dewan ini juga menyinggung tekanan negara-negara Barat kepada negara-negara lain untuk mengikuti kebijakan mereka. “Para Dubes AS, Inggris, dan Prancis berusaha memaksa delegasi negara-negara lain untuk absen dalam pertemuan keamanan Dewan Keamanan Nasional Rusia.”

Sehubungan dengan aktivitas spionase sejumlah negara di Negeri Beruang Merah, Dewan Keamanan Rusia menyatakan,”Pada tahun-tahun lalu, berbagai upaya ratusan agen intelijen asing dan orang-orang yang terlibat dalam tindakan anti-Rusia dan sekutunya telah digagalkan.”

Dewan Keamanan Rusia lalu menilai bahwa struktur Dewan Keamanan PBB perlu diubah dan menambahkan,”Merupakan hal mendesak untuk mengembangkan Dewan Keamanan PBB dan menggabungkan sebagian negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin di Dewan ini.”

Sementara itu, Jubir Kemenlu Rusia menanggapi aturan yang diberlakukan Komisi Eropa, yang melarang warga Rusia membawa barang-barang pribadi memasuki Uni Eropa.

“Kebijakan ini tak ada kaitannya dengan kebijakan sanksi, juga tidak termasuk dalam upaya untuk meningkatkan kepentingan ekonomi Uni Eropa. Tindakan ini murni bernuansa rasisme”, kata Maria Zakharova.

Komisi Eropa telah meng-update daftar produk-produk Rusia yang dilarang memasuki Uni Eropa. Dengan demikian, warga Rusia tidak bisa membawa barang-barang pribadi mereka saat masuk ke negara anggota Uni Eropa.

Berdasarkan kebijakan ini, bea cukai di perbatasan negara-negara Uni Eropa bisa menyita kendaraan yang didaftarkan di Rusia. Hal ini tentu menyulitkan orang-orang keturunan Rusia yang akan pergi ke Uni Eropa dengan kendaraan pribadi mereka.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *