Loading

Ketik untuk mencari

Analisa

Motif Tersembunyi di Balik Rencana Biden Bangun ‘Pelabuhan Sementara’ di Gaza

Di Balik Layar Rencana Biden Bangun ‘Pelabuhan Sementara’ di Gaza

POROS PERLAWANAN– Presiden AS Joe Biden mengumumkan, Militer AS akan membangun pelabuhan sementara di pesisir Gaza untuk mengirim bantuan kemanusiaan via laut.

Hal yang perlu diperhatikan adalah: ‘inisiatif kemanusiaan’ Biden ini disambut baik Rezim Zionis dan Inggris, sehingga menimbulkan banyak pertanyaan terkait tujuan utama pembangunan pelabuhan tersebut. Sebab, ketiga-tiganya adalah penyebab utama kelaparan warga Gaza dan hingga kini menentang gencatan senjata serta pembukaan perlintasan darat.

Tak seorang pun orang waras yang percaya bahwa Biden memiliki rasa kemanusiaan di saat dia mendukung penutupan perlintasan Tanah Pendudukan-Mesir dengan Gaza sejak tahun 2007 hingga sekarang.

Biden juga menyokong kebijakan Israel yang membuat warga Gaza kelaparan, yang tujuannya adalah mematahkan semangat bangsa Palestina dan memaksa penduduk di kawasan itu untuk berimigrasi dan meninggalkan Tanah Air mereka.

Di mana Biden ketika Menteri Perang Israel Yoav Gallant menyebut warga Palestina sebagai “binatang dalam rupa manusia?” Apa reaksi Biden ketika Israel memutus air, listrik, obat, dan makanan untuk Gaza? Biden menyaksikan kelaparan 2 juta orang Palestina di Gaza, kematian anak-anak karena kelaparan, dan gugurnya 31 ribu orang serta terlukanya ratusan ribu lainnya, namun dia tidak berbuat apa pun untuk menghentikannya.

Dengan demikian, proyek Biden untuk membangun pelabuhan atau menerjunkan makanan dari udara bukan dilandasi motif kemanusiaan, tapi hanya untuk kepentingan kampanyenya dalam Pilpres AS mendatang.

Tindakan AS untuk membangun pelabuhan atau mengirim bantuan via udara justru hanya akan menyebabkan kelaparan di Gaza berlanjut, alih-alih mengakhirinya. Sebab, kapal-kapal yang akan memasuki pelabuhan tersebut harus terlebih dahulu bertolak ke pelabuhan Ashdod untuk diperiksa. Kemudian berlayar menuju Gaza di bawah kontrol Angkatan Laut Israel. Sebelum itu, para inspektur Israel akan hadir di pelabuhan Larnaca di Cyprus untuk memeriksa muatan bantuan kemanusiaan tersebut.

Tindakan ini akan memberi keleluasaan kepada Israel untuk mengontrol keadaan dengan dalih alasan-alasan keamanan, dan itu tidak lain adalah berlanjutnya kelaparan di Gaza.

Sebab itu, para pakar memperingatkan soal kesepakatan AS, Inggris, dan Israel terkait pembangunan pelabuhan sementara ini. Sebab warga Palestina yang mengungsi ke selatan Gaza akan terpaksa pindah lantaran pengeboman dan kelaparan. Mereka tidak punya jalan lain kecuali lari ke Rafah sebagai kawasan aman terakhir di Gaza.

Meski begitu, proyek pemindahan paksa warga Gaza melalui laut juga akan gagal seperti rencana pemindahan paksa mereka via darat. Perlawanan heroik warga Gaza dan keteguhan mereka pada akhirnya akan memaksa Biden untuk menerima gencatan senjata.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *