Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

New York Times Singkap Tujuan Asli Deretan Sanksi Baru AS Atas Iran

New York Times Singkap Tujuan Asli Deretan Sanksi Baru AS Atas Iran

POROS PERLAWANAN – Harian terbitan AS, New York Times menyatakan, tujuan dari sanksi-sanksi baru Washington atas Teheran adalah “memengaruhi para pemberi suara AS di Pilpres”.

Dilansir Fars, New York Times menulis bahwa beberapa pekan sebelum berlangsungnya Pilpres, Donald Trump kembali meningkatkan tekanan atas Iran dengan menjatuhkan serangkaian sanksi ekonomi baru.

Sebelum berakhirnya embargo persenjataan PBB atas Iran, beberapa hari lalu Pemerintah AS telah memberlakukan sanksi atas 18 bank Iran. Sanksi-sanksi ini adalah langkah terbaru Washington menyusul kegagalan Gedung Putih mengembalikan sanksi-sanksi internasional PBB atas Teheran.

Menurut New York Times, para pengkritik menilai bahwa mustahil sanksi-sanksi baru ini bisa memaksa Iran untuk datang ke meja perundingan.

“Menjelang Pilpres pada 3 November, Trump berniat untuk menunjukkan ‘sikap kerasnya’ terhadap Iran. Dia ingin menjadikan keluarnya AS secara sepihak dari JCPOA sebagai capaian kebijakan luar negerinya”, tulis New York Times.

Koordinator Kebijakan Sanksi Pemerintahan Obama, Daniel Fried menyatakan, ”Tampaknya pesan sanksi-sanksi ini tidak terlalu ditujukan kepada Iran, tapi lebih ditujukan kepada para pemberi suara di AS.”

Para pakar berpendapat, jika Joe Biden sanggup mengalahkan Trump di Pilpres, sanksi-sanksi baru ini bisa mengganggu upaya pemerintahan baru untuk mengubah hubungan AS dengan Iran.

“Jika Biden memenangi Pilpres, dia mesti mengembalikan semua langkah-langkah yang telah dilakukan ini ke titik awal,” kata pakar urusan sanksi dan mantan pejabat Kemenlu AS, Richard Nephew.

Saat menarik AS keluar dari JCPOA, Trump berkoar bisa memaksa Iran untuk berunding kembali dan membuat “kesepakatan yang lebih baik”.

Dua tahun setelah itu, Trump tidak sanggup mewujudkan sesumbarnya. Oleh karena itu, dia menjadi sasaran kritik dari banyak pihak, terutama menjelang Pilpres AS pada November mendatang.

Para pengkritik Trump menilai dirinya tidak memiliki strategi untuk menghadapi Iran, meningkatkan ketegangan yang tidak perlu dengan Teheran, dan memisahkan AS dari para sekutunya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *