Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Orang-orang Zionis Akui Pihaknya Khawatirkan Kedekatan Hubungan Iran-Rusia

Orang-orang Zionis Akui Pihaknya Khawatirkan Kedekatan Hubungan Iran-Rusia

POROS PERLAWANAN – Rai al-Youm me-repost artikel dari harian Israel Hayom yang mengungkap ketakutan Tel Aviv atas kerja sama Rusia-Iran, yang dianggap bisa mewujudkan tujuan-tujuan strategis Teheran.

Fars memberitakan, beberapa hari lalu PM Israel, Yair Lapid juga mencemaskan dekatnya hubungan Iran-Rusia dan menyebutnya “sangat berbahaya”. Dengan menggunakan tudingan soal “bantuan drone Iran untuk Rusia”, Lapid berkata bahwa ini bukan hal yang diinginkan Tel Aviv. Sebab itu, Israel terus melakukan pembicaraan dengan AS terkait perkembangan Ukraina.

“Israel tidak menyembunyikan ketakutan dan kekhawatirannya atas kedekatan Iran-Rusia. Ia memperingatkan dirinya dan dunia akan dampak dari kerja sama ini. Hal ini terlihat jelas dalam penggunaan drone Iran oleh Rusia di perang Ukraina. Para pakar urusan keamanan berpendapat, Rusia mulai membantu Iran untuk mengukuhkan posisi di Suriah. Hal inilah yang membuat cemas para pengambil keputusan politik dan keamanan di Tel Aviv serta membuat mereka tidak bisa tidur”, tulis Rai al-Youm.

Jenderal Tamir Hayman dalam artikelnya di Israel Hayom menyatakan, ”Keberhasilan Rusia berkat bantuan Iran akan memperkuat hubungan Iran-Rusia. Arti keberhasilan ini adalah pengukuhan kekuatan Republik Islam dan tercapainya 2 tujuan strategisnya, yaitu kemampuan nuklir dan hegemoni regional.”

Ia menambahkan, Israel berada di ambang sebuah perkembangan geopolitik yang dampaknya sangat penting, yaitu persaingan antara Timur dan Barat untuk mengubah tatanan global.

“Di tengah pandangan AS terhadap Iran sebagai sebuah problem internal di Timteng, muncul sebuah kondisi yang di situ Iran tanpa halangan, protes, penundaan, atau pembatasan apa pun bergerak menuju program nuklir dengan cepat. Sebab itu, kemungkinan Pemimpin Iran akan menyimpulkan bahwa sanksi-sanksi tidak ada gunanya dan segala operasi militer AS terhadap negaranya di saat ini bukan hal yang rasional. Dalam situasi semacam ini, mungkin kita harus melihat realita Iran Nuklir sebagai bagian dari pakta kekuatan-kekuatan nuklir Timur,” pungkas Hayman.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *