Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Panglima IRGC: Siapa pun yang Disokong AS akan Runtuh dan yang Andalkan Iran akan Bertahan

Panglima IRGC: Siapa pun yang Andalkan AS akan Runtuh, dan yang Andalkan Iran akan Bertahan

POROS PERLAWANAN-Dalam seremoni pembukaan putaran ke-28 proyek Velayate Daneshjouei, Panglima Besar IRGC Hossein Salami menyatakan bahwa musuh mensimulasikan teori titik berat dalam ilmu fisika di ilmu politik.

“Musuh mengerahkan banyak pasukan ke titik berat Revolusi Islam. Sebagai contoh, jika musuh merasa bahwa titik berat Revolusi adalah ekonomi, ia akan menyerangnya untuk membawanya ke tahap tanpa kepulangan serta mengeluarkan kita dari keseimbangan. Untuk mengeluarkan kita dari keseimbangan, pertama-tama musuh menyerang benak kita. Benak yang tidak fokus mustahil bisa memusatkan perhatian kepada hal-hal utama. Kita selalu berhadapan dengan serangan semacam ini,”papar Salami, diberitakan al-Alam.

“Kepemimpinan Revolusi (Ayatullah Ali Khamenei) adalah titik pusat yang diserang musuh, sebab ia adalah pusat titik berat dan faktor utama keseimbangan ini. Selama beliau ada, negara akan tetap seimbang dan semua bagian akan bekerja secara terkoordinasi,”imbuhnya.

Menurut Salami, kemajuan diperoleh lantaran berhadapan dengan tantangan-tantangan besar. Bahkan dalam olahraga, kata Salami, sebuah tim tidak akan menjadi tangguh selama ia belum melawan tim-tim besar.

“Untungnya kita terlibat konflik dengan musuh besar. Tanpa adanya musuh besar, kita tidak bisa menjadi kuat dan berkembang,”tandasnya.

“Jika musuh tidak punya kekuatan di tempat yang jauh, kita tidak akan mendapatkan kemampuan untuk eksis di tempat jauh tersebut. Kenapa akhirnya kita membuat drone yang mampu menargetkan kapal-kapal yang berjarak ribuan kilometer dengan akurasi 100 persen? Itu karena musuh kita memiliki kekuatan pengaruh dalam jarak ribuan kilometer. Sebab itu, kita harus menciptakan perimbangan pengaruh.”

“Dahulu kita diberi tahu bahwa AS memiliki rudal yang memiliki jarak tempuh 2.500 km dan menghancurkan tiap target. Awalnya berita ini tampak mengkhawatirkan, tapi kita hari ini pun bisa membuat rudal serupa.”

“AS saat ini telah kehilangan kemampuan untuk mengaplikasikan perkembangan Kawasan. Para sekutu tradisional AS telah meninggalkannya. Kawasan (Timteng) tidak lagi menjadi prioritas kebijakan luar negeri AS lantaran adanya tekanan-tekanan berat. Negara-negara mulai mendekati kita dan China.”

“Yaman berhasil unggul dalam sebuah perang yang tidak seimbang. Orang-orang AS telah menjauh dari Kawasan. Lihatlah Prancis. Apa yang ingin mereka lihat di jalanan Iran justru terjadi di sana. Lihat pula Israel, yang memiliki Pemerintahan ringkih secara politik, sementara Tepi Barat telah dipersenjatai dan setiap hari menjadi saksi sekitar 30 operasi bersenjata.”

“Siapa pun yang disokong AS akan jatuh, dan siapa pun yang mengandalkan Revolusi Islam akan bertahan,”tegas Salami.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *