Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Panglima Pasukan Hadi: Riyadh Tinggalkan Kami di Perang Ma’rib

Panglima Pasukan Hadi: Riyadh Tinggalkan Kami di Perang Ma’rib

POROS PERLAWANAN – Fars memberitakan, sumber-sumber yang berafiliasi kepada Pemerintahan Mansour Hadi menyatakan, Saudi tidak lagi memberikan dukungan kepada anasir pasukan Hadi dalam perang Ma’rib.

Berdasarkan kutipan stasiun televisi Belqees dari “sumber petinggi di Kemenhan Pemerintahan Hadi”, statistik jumlah pasukan Tentara dan Komite Rakyat Yaman yang dipublikasikan Koalisi Saudi baru-baru ini disebut “terlalu berlebihan”.

Beberapa hari lalu, Koalisi Saudi-UEA mengklaim telah membombardir basis-basis Tentara Yaman sebanyak 88 kali di barat Provinsi Ma’rib. Namun Belqees mengabarkan, serangan-serangan Koalisi selama 7 hari terakhir tidak lebih dari 30 serangan.

Sumber Belqees ini mengatakan, ”Saudi tengah mengeluarkan perangkat pertahanan dan sisa-sisa serdadunya dalam beberapa bulan terakhir. Saudi secara tidak jelas telah mengubah sikapnya (terkait perang di Ma’rib).”

Ia berkata, jika Saudi bersungguh-sungguh menahan gerak laju Ansharullah, seharusnya Saudi tidak membawa pergi sistem-sistem pertahanan udaranya, serta tidak meninggalkan pasukan Hadi sendirian di hadapan serangan-serangan Houthi (Ansharullah), drone, dan rudal-rudal balistiknya.

Belqees mengabarkan, para pengamat menilai bahwa perubahan sikap Riyadh ini disebabkan tekanan-tekanan yang diterimanya terkait perang Yaman, juga berkaitan dengan “pertempuran rahasia di tubuh Rezim Saudi”.

Masih mengutip dari pakar militer, Belqees menyatakan bahwa Saudi dan UEA bukan lagi satu-satunya pemain di Yaman. Namun Inggris dan sejumlah negara lain juga bermain di Yaman, serta memburu kepentingan mereka di perairan dan pelabuhan-pelabuhan strategis negara itu.

Portal berita al-Bawwabah al-Akhbariyah al-Yamaniyah memberitakan, tujuan dari tindakan Saudi ini adalah untuk berlepas tangan dari Pemerintahan Hadi dan Partai al-Islah.

Menurut portal ini, para petinggi al-Islah telah menginstruksikan kepada para komandan pasukannya untuk segera meninggalkan Ma’rib dan bergerak menuju Hadhramaut. Mereka meyakini bahwa Riyadh sudah mencabut dukungannya dari anasir Hadi.

Pertempuran pembebasan Ma’rib telah dimulai sejak tahun lalu. Sebagian besar kawasan dan kota di provinsi strategis itu telah diambil alih oleh Tentara Sanaa.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *