Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

PBB Umumkan Kegagalan Perpanjangan Gencatan Senjata di Yaman

PBB Umumkan Kegagalan Perpanjangan Gencatan Senjata di Yaman

POROS PERLAWANAN – Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg pada Minggu malam 2 Oktober mengabarkan tidak tercapainya kesepakatan perpanjangan gencatan senjata. Ia mengatakan, ”Saya prihatin karena hari ini tidak ada satu pun kesepakatan yang diraih.”

“Saya berterima kasih atas interaksi konstruktif kedua belah pihak di level pimpinan dalam pekan-pekan lalu. Saya akan meneruskan pekerjaan dan berusaha mencari solusi bersama dengan kedua belah pihak,” imbuh Grundberg dalam statemen yang dirilis kantornya, al-Alam melaporkan.

“Saya juga meminta dari pihak-pihak yang terlibat konflik untuk melaksanakan komitmen mereka terhadap rakyat Yaman demi menindaklanjuti semua jalan yang berujung kepada perdamaian. Pada akhirnya, orang-orang Yaman harus mengakhiri konflik melalui sebuah proses politik menyeluruh dan solusi perundingan.”

Grundberg mengeksekusi proposal PBB untuk gencatan senjata sementara di Yaman sejak 6 bulan lalu. Masing-masing gencatan senjata berdurasi 2 bulan dan telah berlangsung selama 3 periode atas persetujuan kedua belah pihak.

Namun dengan mempertimbangkan kondisi gencatan senjata yang tidak ideal menyusul berlanjutnya pelanggaran Koalisi Saudi dan blokade atas Yaman, kelompok Ansharullah pun menolak perpanjangan gencatan senjata.

Sebelum ini, Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman, Mahdi al-Mashat mengatakan bahwa rakyat Yaman telah diperlakukan secara tidak adil sehubungan dengan pembayaran gaji pegawai Pemerintah dan pencabutan blokade.

“Sikap negara-negara agresor yang secara sengaja tidak mengurangi derita rakyat Yaman berarti bahwa rakyat tidak menerima gencatan senjata. Kami mendesak agar tuntutan-tuntutan rakyat Yaman dipenuhi melalui jalan damai yang adil dan menyeluruh,” kata al-Mashat.

“Pembayaran gaji para pegawai Pemerintah dan pensiunan adalah tuntutan utama rakyat Yaman. Jika hal ini tidak diwujudkan dan gencatan senjata tidak menunjukkan fungsinya, kami menolak perpanjangan, sebab menerima gencatan senjata semacam ini sama saja dengan menerima kelanjutan perang dan blokade atas rakyat.”

Al-Mashat menegaskan, Pemerintah Sanaa tidak mengharapkan bantuan dan pemberian pihak lain, tapi menuntut haknya dari aset-aset minyak dan gas serta sumber-sumber alam lain.

Siapa pun yang menghalangi rakyat Yaman mendapatkan sumber-sumber miliknya, tandas al-Mashat, hendaknya dia tidak berharap memperoleh kalungan bunga.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *